Pilates: Rahasia Kebugaran dan Pemulihan Tubuh dari Kelelahan Ala Generasi Muda
Pilates, olahraga low impact yang tengah populer, ternyata menyimpan daya tarik tersendiri bagi generasi muda. Lebih dari sekadar tren, pilates menjadi solusi bagi mereka yang mencari cara efektif untuk menjaga kebugaran dan mengatasi masalah tubuh yang seringkali terabaikan.
Biya (24), seorang profesional muda, mengungkapkan alasan utamanya memilih pilates adalah untuk mengatasi masalah tubuh yang sering terasa "nge-lag".
"Aku ikut pilates awalnya karena capek banget sama tubuh yang sering nge-lag," ujarnya. Rutinitas duduk atau berbaring dalam waktu lama seringkali memicu sakit punggung dan leher kaku. Awalnya, Biya mengira masalah ini hanya terkait dengan usia, namun konsultasi dengan seorang fisioterapis membuka matanya. Ia membutuhkan awareness (kesadaran) dan core activation (aktivasi otot inti), bukan hanya peregangan biasa.
Setelah mencoba pilates, Biya langsung merasakan manfaatnya. Gerakan-gerakan pilates tidak hanya membuat berkeringat, tetapi juga melatih kesadaran tubuh secara menyeluruh. "Setiap gerakan itu disuruh sadar, dari napas sampai otot terkecil," jelasnya. Pendekatan mindful ini membuat pilates menjadi olahraga yang unik dan efektif.
Lain halnya dengan Virdha (27), yang sudah delapan bulan menjalani pilates. Tujuannya adalah untuk menjaga kebugaran tubuh secara konsisten. Ia merasa jenis olahraga lain kurang efektif dalam memberikan hasil yang diinginkan.
"Aku cari olahraga yang low impact, tapi tetap efektif buat bikin bugar. Cuma pilates yang sejauh ini efektif di aku," ungkap Virdha. Meskipun jarang sakit, Virdha merasa tubuhnya membutuhkan waktu lebih lama untuk pulih setelah sakit. Ia juga mudah lelah dan pegal-pegal jika terlalu aktif bergerak. Pilates menjadi solusi untuk meningkatkan kekuatan dan fleksibilitas tubuhnya.
"Menurutku pribadi, pilates keunggulannya di aku ya bikin tubuh lebih kuat selain bugar. Jadi fleksibel juga, enggak bikin pegal-pegal kalau bergerak," tambahnya.
Namun, biaya pilates seringkali menjadi pertimbangan. Biya menjelaskan bahwa biaya kelas pilates bervariasi tergantung jenisnya. Kelas mat pilates biasanya lebih terjangkau, berkisar antara Rp 100.000 hingga Rp 150.000 per sesi. Sementara itu, kelas reformer pilates bisa mencapai Rp 200.000 hingga Rp 400.000 per sesi. Untuk menghemat biaya, banyak studio pilates menawarkan sistem paket.
"Aku ambil yang paket, sekitar Rp 1,4 juta untuk 11 kali kelas. Menurutku lebih sepadan dibandingkan ambil yang drop off class, yang hanya satu kali saja," kata Biya. Ia merasa harga tersebut sepadan dengan peralatan mahal yang digunakan dan instruktur yang bersertifikasi.
Virdha, di sisi lain, memilih sesi grup yang lebih terjangkau, yaitu Rp 275.000 per pertemuan. Meskipun sedikit lebih mahal dibandingkan olahraga lain, ia merasa pilates adalah investasi yang tepat untuk kesehatan dan kebugarannya.
Pilates menawarkan pendekatan holistik untuk kebugaran, menggabungkan kekuatan, fleksibilitas, dan kesadaran tubuh. Bagi mereka yang mencari olahraga low impact yang efektif dan mindful, pilates bisa menjadi pilihan yang tepat.