Banjir Jatiasih: 300 Rumah Terendam, Warga Kesulitan Akses Bantuan

Banjir Jatiasih: 300 Rumah Terendam, Warga Kesulitan Akses Bantuan

Banjir yang melanda Komplek AL Sinar Pondok Benda, Jatiasih, Kota Bekasi, Selasa (4/3/2025), telah menimbulkan penderitaan yang berkepanjangan bagi ratusan warga. Air dengan ketinggian mencapai 180 sentimeter, bahkan setinggi atap rumah, telah merendam sekitar 300 rumah di wilayah tersebut selama lebih dari 12 jam. Paulina (34), salah satu warga yang terdampak, menceritakan kepanikan yang dialaminya sejak Senin malam (3/3/2025) ketika ia menerima peringatan dini untuk mengungsi. Posisi rumahnya yang berada di pertemuan Kali Cileungsi dan Kali Cikeas membuat rumahnya menjadi salah satu yang paling parah terdampak. Air mulai merendam rumahnya sejak pukul 02.30 WIB dan terus meningkat hingga mencapai atap pada pukul 04.00 WIB.

Meskipun cuaca cerah dan matahari telah terbit, genangan air tetap bertahan hingga pukul 10.00 WIB. Paulina dan sembilan anggota keluarganya terpaksa mengungsi ke rumah mertua mereka yang berada di lokasi yang sama, namun lantai dasar rumah tersebut pun terendam. Seluruh barang-barang rumah tangga Paulina ikut menjadi korban banjir. Ia mengungkapkan bahwa surutnya banjir kali ini jauh lebih lambat dibandingkan kejadian serupa pada tahun 2020. "Ini (banjir) lama surutnya, paling lama bahkan dibandingkan tahun 2020 yang beberapa jam kemudian mulai surut," ujarnya.

Lebih memprihatinkan lagi, Paulina dan keluarganya, bersama ratusan warga lainnya, menghadapi kesulitan serius dalam memenuhi kebutuhan dasar. Hingga sore hari, bantuan dari pemerintah belum juga tiba. Paulina menceritakan perjuangannya untuk mencari makanan dan kebutuhan pokok lainnya, termasuk pakaian dan popok untuk anak-anaknya. "Sudah gitu dari pemerintah itu, sejauh saya melihat ini, saya lagi di luar nih, lagi cari makanan, cari bantuan. Untuk logistik anak-anak juga kan, pakaian-pakaian anak itu dan popok anak, dari pemerintah itu belum ada," keluhnya. Kondisi ini semakin menyulitkan warga yang masih bertahan di tempat pengungsian sementara.

Kejadian ini menyoroti pentingnya peningkatan kesiapsiagaan dan respon cepat pemerintah dalam menghadapi bencana banjir. Dengan kerugian material yang signifikan dan dampak psikologis yang dialami warga, diharapkan pemerintah segera menyalurkan bantuan logistik dan memberikan solusi jangka panjang untuk mengatasi permasalahan banjir berulang di wilayah Jatiasih. Selain bantuan logistik, perlu juga dilakukan evaluasi terhadap sistem peringatan dini dan penanganan banjir agar kejadian serupa dapat diminimalisir di masa mendatang. Saat ini, warga berharap adanya perhatian serius dari pemerintah dan pihak terkait untuk membantu mereka mengatasi kesulitan yang dihadapi pasca banjir yang berkepanjangan ini. Kecepatan respons dan efektivitas bantuan sangat krusial dalam meringankan beban penderitaan warga yang terdampak.

Daftar Masalah yang Dihadapi Warga:

  • Kesulitan akses makanan dan kebutuhan pokok lainnya.
  • Keterbatasan akses terhadap bantuan pemerintah.
  • Kerusakan harta benda yang signifikan.
  • Kondisi tempat pengungsian yang terbatas.
  • Lamanya surutnya banjir dibandingkan kejadian sebelumnya.