Pedagang Kopi Cianjur Alami Kekerasan Usai Diduga Salah Tangkap, Polisi Lakukan Investigasi
Insiden dugaan salah tangkap yang berujung pada kekerasan menimpa Suherli (45), seorang pedagang kopi asal Cianjur, Jawa Barat. Peristiwa ini terjadi saat Suherli sedang dalam perjalanan untuk mengambil pesanan kopi di wilayah Lampegan, Cianjur.
Menurut keterangan Suherli, saat itu ia menumpang sepeda motor milik temannya. Di daerah Karangtengah, mereka tiba-tiba dihentikan oleh sejumlah orang yang kemudian diketahui sebagai anggota kepolisian. Merasa terancam karena mengira akan menjadi korban begal, Suherli melakukan perlawanan.
"Saya kaget, saya kira mereka mau membegal, makanya saya melawan," ujar Suherli.
Akibatnya, terjadi tindakan represif dari pihak kepolisian. Suherli mengaku mengalami kekerasan tidak hanya saat penangkapan, tetapi juga selama berada di kantor polisi. Setelah identitasnya dipastikan dan bukan merupakan target operasi, Suherli dibebaskan dengan kondisi luka memar di wajah dan beberapa gigi rontok.
Kasus ini sempat menjadi perhatian publik setelah Suherli mengunggah video singkat di platform TikTok yang memperlihatkan kondisi luka-lukanya. Video tersebut kemudian dihapus setelah mediasi antara Suherli dan pihak kepolisian mencapai kesepakatan.
"Sekarang masalahnya sudah selesai, sudah islah. Saya sudah memaafkan, tapi dengan syarat proses hukum terhadap para pelaku harus berlanjut," kata Suherli.
Saat ini, kondisi Suherli berangsur membaik meskipun masih merasakan nyeri di bagian pinggang. Pihak kepolisian Polres Cianjur menyatakan akan melakukan investigasi mendalam terkait dugaan kekerasan yang dilakukan oleh anggotanya. Mereka berjanji akan menindak tegas jika terbukti ada pelanggaran prosedur dalam penangkapan tersebut.
Kasus ini menjadi sorotan dan menimbulkan pertanyaan mengenai standar operasional prosedur (SOP) penangkapan yang dilakukan oleh aparat kepolisian. Masyarakat berharap agar kejadian serupa tidak terulang kembali dan pihak kepolisian dapat lebih berhati-hati serta profesional dalam menjalankan tugasnya, serta menghormati hak-hak masyarakat.
Berikut poin penting yang terjadi:
- Suherli, seorang pedagang kopi di Cianjur, menjadi korban salah tangkap dan diduga dianiaya oleh polisi.
- Peristiwa terjadi saat Suherli menumpang motor temannya yang ternyata DPO.
- Suherli mengalami luka memar dan kehilangan gigi akibat insiden tersebut.
- Video kondisi Suherli sempat viral di TikTok sebelum dihapus.
- Kasus ini telah diselesaikan secara damai, namun proses hukum terhadap pelaku harus berlanjut.
- Polres Cianjur akan melakukan investigasi terkait dugaan kekerasan oleh anggotanya.