Polda Papua Ungkap Jaringan Penyelundupan Senjata Api dan Amunisi untuk KKB, Libatkan Empat Polda
Pengungkapan Jaringan Penyelundupan Senjata Menuju Papua
Jajaran Kepolisian Republik Indonesia berhasil menggagalkan upaya penyelundupan senjata api dan amunisi dalam jumlah besar yang diduga ditujukan untuk Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah Puncak Jaya, Papua Tengah. Operasi gabungan yang melibatkan empat Kepolisian Daerah (Polda) – Papua, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Papua Barat – menghasilkan pengungkapan signifikan yang membongkar sebuah jaringan penyelundupan yang terorganisir.
Kapolda Papua, Irjen Pol. Patrige Petrus Rudolf Renwarin, dalam konferensi pers di Mapolda Papua pada Selasa (11/3/2025) mengumumkan keberhasilan operasi tersebut. Sebanyak 17 pucuk senjata api dan 3.573 butir amunisi berhasil diamankan. Pengungkapan ini merupakan hasil kerja sama yang terintegrasi dan menunjukkan komitmen kuat aparat penegak hukum dalam memerangi penyebaran senjata ilegal yang dapat mengancam keamanan dan ketertiban umum di Papua.
Rincian Pengungkapan di Empat Polda
Pengungkapan kasus ini melibatkan beberapa tersangka dan lokasi penangkapan yang tersebar di empat Polda yang berbeda. Rinciannya sebagai berikut:
- Polda Papua: Enam pucuk senjata api dan 882 butir amunisi disita dari tersangka Yuni Enumbi. Penangkapan dilakukan saat upaya penyelundupan melalui jalur darat menggunakan mobil, di KM 76 Kabupaten Keerom, Papua. Senjata dan amunisi disembunyikan di dalam kompresor.
- Polda Jawa Timur: Lima pucuk senjata api rakitan dan 982 butir amunisi diamankan dari tersangka Teguh Wiyono. Penangkapan berlanjut dengan penemuan tiga tersangka lain, yaitu Muhammad Kamaludin, Pujiono, dan Moch Herianto, yang turut terlibat dalam jaringan penyelundupan tersebut.
- Polda Daerah Istimewa Yogyakarta: Empat pucuk senjata api dan 262 butir amunisi berhasil disita dari tersangka Adi Pamungkas.
- Polda Papua Barat: Dua pucuk senjata api, 1.447 butir amunisi, beberapa magasin, dan komponen senjata rakitan disita dari tersangka Eko Sugiyono di Manokwari.
Total, terdapat tujuh tersangka yang telah diamankan dalam operasi gabungan ini, masing-masing satu tersangka dari Polda Papua dan Papua Barat, empat tersangka dari Polda Jawa Timur, dan satu tersangka dari Polda DIY. Para tersangka saat ini sedang menjalani proses hukum lebih lanjut.
Implikasi dan Upaya Pencegahan
Pengungkapan ini merupakan langkah signifikan dalam upaya mencegah konflik dan menjaga stabilitas keamanan di Papua. Jumlah senjata api dan amunisi yang berhasil diamankan menunjukkan potensi ancaman yang cukup besar jika jatuh ke tangan KKB. Keberhasilan operasi ini juga menunjukkan pentingnya koordinasi dan kerjasama antar Polda dalam menghadapi kejahatan transnasional yang terorganisir. Kepolisian akan terus meningkatkan pengawasan dan penegakan hukum untuk mencegah penyelundupan senjata dan amunisi ilegal ke wilayah Papua di masa mendatang. Investigasi lebih lanjut akan dilakukan untuk mengungkap jaringan penyelundupan ini secara menyeluruh dan memastikan tidak ada pihak lain yang terlibat.
Keberhasilan operasi ini menjadi bukti komitmen nyata aparat keamanan dalam menjaga keamanan dan kedaulatan NKRI di seluruh wilayah Indonesia, khususnya di wilayah yang rawan konflik seperti Papua. Proses hukum terhadap para tersangka akan terus berlanjut, dan diharapkan dapat memberikan efek jera bagi pihak-pihak yang mencoba mengganggu keamanan dan ketertiban umum.