Bencana Longsor Lumpuhkan Akses Jalan Palabuhanratu-Kiaradua, Sukabumi: Puluhan Kendaraan Terisolir

Bencana Longsor Lumpuhkan Akses Jalan Palabuhanratu-Kiaradua, Sukabumi: Puluhan Kendaraan Terisolir

Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Sukabumi mengakibatkan bencana longsor yang melumpuhkan akses jalan utama penghubung Palabuhanratu dan Kiaradua. Peristiwa yang terjadi pada Selasa, 11 Maret 2025, ini mengakibatkan puluhan kendaraan berbagai jenis terjebak di tengah material longsor yang menutupi jalur tersebut. Kejadian ini memaksa petugas gabungan dari Kepolisian Sektor Lalu Lintas (Satlantas), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi, dan sejumlah relawan untuk bahu-membahu melakukan evakuasi dan pembukaan akses jalan.

Kasat Lantas AKP Arif Saepul Haris dan Kalak BPBD Kabupaten Sukabumi Deden Sumpena secara langsung meninjau lokasi bencana. Mereka menghadapi kesulitan yang signifikan untuk menjangkau titik longsor yang paling parah di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan. Kondisi jalan yang terputus dan dipenuhi material longsor seperti tanah, bebatuan, dan pohon tumbang menghalangi akses kendaraan. Beberapa pengendara bahkan harus berusaha keras untuk melewati jalur yang rusak, dengan roda kendaraan mereka nyaris terperosok di tanah yang gembur. Petugas di lapangan terlihat sigap membantu para pengendara yang kesulitan, menarik dan mendorong kendaraan mereka agar tidak terbalik.

Di beberapa titik, kerusakan infrastruktur terlihat cukup parah. Selain tertimbun material longsor, akses jalan juga terputus akibat tumbangnya pohon besar yang merusak jaringan listrik. Seorang teknisi terlihat berupaya memperbaiki jaringan listrik yang putus, dengan kabel-kabel yang menjuntai menandakan padamnya aliran listrik di sekitar lokasi bencana. Kendaraan roda dua, khususnya jenis matic, hanya mampu mencapai Gunungbuleud, sementara perjalanan selanjutnya harus ditempuh dengan berjalan kaki sejauh lima kilometer menyusuri jalur yang masih tertutup material longsor. Kondisi ini tentunya mempersulit evakuasi dan penyaluran bantuan.

Deden Sumpena menjelaskan kendala yang dihadapi tim dalam proses evakuasi. "Rencana kami adalah mengevakuasi puluhan kendaraan yang terjebak di Kampung Cimapag, Desa Loji, Kecamatan Simpenan. Namun, hingga saat ini, kami bersama Pak Kasat Lantas belum bisa menjangkau lokasi tersebut. Terdapat 21 titik longsor yang harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum kami bisa melanjutkan perjalanan," ungkap Deden. Di lokasi longsor yang lebih besar, terlihat petugas gabungan BPBD, Kepolisian, dan relawan bekerja keras menggunakan alat manual seperti sekop untuk membersihkan material longsor dari jalan. Upaya tersebut membutuhkan waktu dan tenaga yang signifikan mengingat volume material longsor yang cukup besar dan kondisi medan yang sulit.

Kejadian ini menyorot pentingnya peningkatan kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, khususnya di daerah rawan longsor. Langkah-langkah antisipatif dan mitigasi bencana perlu ditingkatkan untuk meminimalisir dampak bencana serupa di masa mendatang. Koordinasi antar instansi juga menjadi kunci keberhasilan dalam proses evakuasi dan penanggulangan bencana.

Daftar kendala yang dihadapi petugas:

  • 21 titik longsor yang perlu dibersihkan.
  • Akses jalan terputus dan tertutup material longsor.
  • Kerusakan jaringan listrik.
  • Medan yang sulit dan kondisi jalan yang rusak.
  • Volume material longsor yang besar.