Jawa Barat Gulirkan Insentif untuk Bidan Garda Depan Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi
Pemerintah Provinsi Jawa Barat mengambil langkah konkret dalam upaya menekan angka kematian ibu dan bayi, serta prevalensi stunting di wilayahnya. Sebuah program insentif disiapkan khusus bagi para bidan yang berhasil mencatatkan nol kasus kematian ibu dan bayi di desa tempat mereka bertugas.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyatakan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari strategi besar untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi di Jawa Barat secara signifikan. Target yang dicanangkan adalah mencapai penurunan hingga empat persen pada tahun 2025. Mengingat Jawa Barat menyumbang 17 persen dari total kasus kematian ibu dan bayi secara nasional, upaya ini menjadi sangat krusial.
"Kami akan memberikan bonus kepada kepala desa dan mengaktifkan peran ketua PKK. Ini menjadi prioritas kami tahun ini. Kami ingin anak-anak di Jawa Barat tumbuh sehat, mulai dari balita hingga remaja, dan tentu saja orang tua mereka juga harus sehat," ujar Dedi Mulyadi.
Menurut data yang dipaparkan, angka kematian ibu di Jawa Barat mencapai 4.700 kasus. Sementara itu, angka kematian bayi secara nasional mencapai 34.000 kasus per tahun. Untuk mencapai target penurunan tersebut, Dedi Mulyadi mendorong Dinas Kesehatan Jawa Barat untuk menyiapkan langkah-langkah strategis, termasuk pemberian insentif kepada pihak-pihak yang terlibat langsung di lapangan.
Prioritas utama, menurutnya, adalah pembangunan kualitas sumber daya manusia. "Cageur pikirana (sehat pikirannya), cageur hatena (sehat hatinya). Kalau sehat, nanti bisa bageur (baik), pinter (cerdas), singer (terampil)," jelasnya.
Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat, akan menjalankan proyek percontohan penanganan kasus kematian ibu dan anak di Kabupaten Bogor, Bandung, dan Garut. Program ini akan melibatkan berbagai fasilitas kesehatan, mulai dari puskesmas, bidan desa, klinik, hingga rumah sakit.
"Kami akan evaluasi dalam tiga bulan dan jika berhasil, akan direplikasi ke daerah lain," kata Budi Gunadi Sadikin. Ia juga menambahkan bahwa Jawa Barat telah mencatatkan penurunan signifikan pada angka stunting, dari 21 persen menjadi 15,9 persen. "Jawa Barat turun dari 21 persen ke 15,9 persen, secara nasional semua turun. Jadi, saya bilang, Pak Gub terima kasih, cuma kalau bisa ditambah. Kalau bisa di bawah 10 persen gitu. Pak Gub ingin lebih bagus lagi dari itu karena kalau Jawa Barat bisa di bawah 10 persen, itu nasional pasti akan turun di bawah 15 persen," tuturnya.
Program insentif ini diharapkan dapat memotivasi para bidan dan tenaga kesehatan lainnya untuk bekerja lebih giat dalam memberikan pelayanan terbaik bagi ibu hamil dan bayi. Dengan sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan tenaga kesehatan di lapangan, diharapkan target penurunan angka kematian ibu dan bayi serta stunting di Jawa Barat dapat tercapai.