Kepala Pemandu Bakat PSSI, Simon Tahamata, memberikan reaksinya usai menyaksikan Tim Nasional Indonesia dibantai Jepang dengan skor 0-6 dalam laga lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Pertandingan yang berlangsung di Stadion Panasonic Suita, Osaka, Jepang, itu menjadi pukulan telak bagi skuad Garuda.

Tahamata, yang menyaksikan pertandingan tersebut dari Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, tak bisa menyembunyikan kekecewaannya. Ia mengakui bahwa dalam sepak bola, menang dan kalah adalah hal yang lumrah. Namun, kekalahan dengan selisih gol sebesar itu, menurutnya, sangat menyakitkan.

"Ini sepak bola, kalau kalah 6-0, mau bikin apa?" ujarnya kepada awak media. Nada bicaranya mencerminkan kekecewaan mendalam atas performa timnas Indonesia. Gol-gol Jepang dicetak oleh Daitchi Kamada (dua gol), Takefusa Kubo, Ryoya Morishita, Shuto Machino, dan Mao Hosoya, menunjukkan dominasi Samurai Biru atas Garuda.

Meski demikian, mantan pemain timnas Belanda itu menekankan pentingnya menjaga solidaritas dan memberikan dukungan kepada timnas Indonesia. Ia menyadari bahwa kekalahan ini merupakan kesedihan bersama yang harus dihadapi dengan kepala tegak.

"(hasil) Ini tidak bagus. Six-zero, 6-0, tidak baik," tegasnya. Pernyataan singkat ini merangkum perasaan banyak penggemar sepak bola di tanah air yang berharap timnas Indonesia dapat tampil lebih baik di pertandingan-pertandingan selanjutnya. Terlebih lagi, Indonesia sudah memastikan diri lolos ke putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Walaupun hasil pertandingan ini mengecewakan, perlu diingat bahwa langkah Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026 masih berlanjut. Skuad Garuda asuhan pelatih Shin Tae-yong telah mengamankan posisi di putaran ketiga kualifikasi berkat kemenangan sebelumnya atas China. Hal ini sesuai dengan regulasi yang memberikan kesempatan kepada tim peringkat ketiga dan keempat untuk melaju ke babak berikutnya. Jepang dan Australia telah mengamankan tiket langsung ke Piala Dunia 2026 dari Grup C. Dengan demikian, pertandingan melawan Jepang ini lebih bersifat formalitas, meskipun kekalahan telak tetap menjadi catatan yang perlu dievaluasi. Indonesia akan terus berjuang untuk meraih hasil yang lebih baik di putaran selanjutnya.