Aksi Teror Guncang Kolombia Barat Daya, Beberapa Kota Jadi Target Serangan
Serangkaian serangan terkoordinasi mengguncang wilayah barat daya Kolombia, menargetkan beberapa kota dan menyebabkan jatuhnya korban jiwa. Insiden ini memicu kekhawatiran mendalam tentang meningkatnya instabilitas dan ancaman keamanan di wilayah tersebut.
Kepala Kepolisian Kolombia, Carlos Fernando Triana, mengkonfirmasi bahwa serangan tersebut menyasar kantor polisi dan bangunan pemerintahan di Cali, kota terbesar ketiga di Kolombia, serta beberapa kota satelit di sekitarnya. Para pelaku menggunakan berbagai metode serangan, termasuk bom mobil, bom sepeda motor, tembakan senjata api, dan laporan yang belum diverifikasi tentang penggunaan pesawat tanpa awak (drone).
"Kami sangat menyesalkan jatuhnya korban jiwa dalam serangan brutal ini," ujar Triana dalam pernyataan resminya. "Dua petugas polisi dan sejumlah warga sipil tewas akibat serangan tersebut."
Otoritas keamanan Kolombia saat ini sedang melakukan investigasi mendalam untuk mengungkap pelaku dan motif di balik serangan ini. Meskipun belum ada kelompok yang secara resmi mengaku bertanggung jawab, kecurigaan mengarah pada kelompok pemberontak yang memisahkan diri dari FARC (Fuerzas Armadas Revolucionarias de Colombia), sebuah organisasi gerilya yang dulunya sangat berpengaruh di Kolombia. Kelompok-kelompok disiden ini diketahui aktif di wilayah tersebut dan terlibat dalam berbagai aktivitas kriminal, termasuk perdagangan narkoba dan penyerangan terhadap pasukan keamanan.
Salah satu dugaan motif yang muncul adalah terkait dengan peringatan tiga tahun kematian Leider Johani Noscue, seorang pemimpin pembangkang FARC yang dikenal dengan julukan "Mayimbu." Noscue tewas dalam operasi militer pada tahun 2022, dan kelompok-kelompok yang setia kepadanya mungkin melakukan serangan ini sebagai bentuk balas dendam atau unjuk kekuatan.
Serangan ini menimbulkan pertanyaan serius tentang efektivitas upaya perdamaian dan rekonsiliasi di Kolombia. Meskipun pemerintah Kolombia telah menandatangani perjanjian damai dengan FARC pada tahun 2016, beberapa faksi menolak untuk meletakkan senjata dan terus melakukan kekerasan. Insiden ini menyoroti tantangan berkelanjutan dalam mencapai perdamaian yang langgeng dan mengamankan seluruh wilayah negara.
Pemerintah Kolombia telah berjanji untuk meningkatkan keamanan di wilayah yang terkena dampak dan mengejar para pelaku serangan ini. Langkah-langkah keamanan tambahan telah diberlakukan di Cali dan kota-kota lain yang rentan, dan pasukan keamanan telah dikerahkan untuk melakukan patroli dan operasi penegakan hukum.
Serangan di Kolombia barat daya ini adalah pengingat yang menyakitkan tentang kerentanan yang masih ada dan kebutuhan mendesak untuk upaya yang lebih besar dalam membangun perdamaian, keadilan, dan keamanan bagi seluruh warga Kolombia.