Seorang pelanggan di Singapura bernama Wendy mengalami pengalaman kurang menyenangkan saat memesan sup secara daring. Pesanan sup dari restoran Mom's Cooking tiba dalam kondisi tumpah, memicu kekecewaan karena minimnya solusi dari pihak restoran.

Wendy memesan sup melalui aplikasi pesan antar. Sesampainya pesanan, ia mendapati sup telah tumpah di dalam kantong plastik. Wadah sup yang terbuat dari kertas penyok, menyebabkan tutupnya terbuka dan isinya berantakan. Akibatnya, hanya tersisa daging dan sayuran di dalam wadah yang sudah tidak berbentuk. Wendy segera menghubungi pihak restoran untuk menyampaikan keluhannya.

Respon dari Mom's Cooking dinilai tidak memuaskan. Alih-alih menawarkan kompensasi yang memadai, pihak restoran berpendapat bahwa sup yang tumpah tersebut masih layak dikonsumsi. Wendy merasa kecewa dengan pernyataan tersebut, mempertanyakan kualitas pengemasan makanan oleh restoran dan kurang hati-hatian kurir pengantar.

Menurut Wendy, insiden ini bukan hanya tentang sup yang tumpah, tetapi juga tentang kualitas pelayanan dan tanggung jawab pihak restoran. Ia menyayangkan pihak restoran tidak memberikan solusi yang memuaskan atas masalah yang dialaminya.

Juru bicara Mom's Cooking berdalih bahwa tanggung jawab mereka berakhir setelah makanan diserahkan kepada kurir. Mereka juga menanggapi tuduhan Wendy bahwa kurir sengaja merusak makanan. Menurut mereka, tidak ada alasan logis bagi kurir untuk melakukan sabotase pengiriman di depan pelanggan, apalagi jika makanan masih dalam kondisi baik secara keseluruhan.

Setelah perdebatan yang panjang, pihak restoran akhirnya menawarkan kompensasi, namun Wendy menolak dan bersikeras meminta pengembalian dana penuh. Permintaan ini ditolak oleh pihak restoran. Juru bicara Mom's Cooking berpendapat bahwa pengembalian dana penuh tidak dapat dibenarkan karena wadah sup masih utuh, dan hanya sebagian sup yang tumpah. Mereka hanya bersedia memberikan kompensasi atas porsi sup yang hilang.

Kasus ini menyoroti pentingnya pengemasan makanan yang aman dan penanganan yang hati-hati selama proses pengiriman, terutama untuk makanan berkuah. Selain itu, kasus ini juga menggarisbawahi pentingnya respon yang cepat dan solusi yang memuaskan dari pihak restoran dalam menangani keluhan pelanggan, untuk menjaga reputasi dan kepercayaan pelanggan.