Kemnaker Akselerasi Reintegrasi Pekerja Sritex Pasca-Penutupan
Kemnaker Akselerasi Reintegrasi Pekerja Sritex Pasca-Penutupan
Pemerintah, melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker), tengah gencar berupaya mereintegrasikan kembali para pekerja PT Sri Rejeki Isman (Sritex) yang terdampak Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal menyusul penutupan resmi perusahaan pada 1 Maret 2025. Upaya ini dilakukan melalui pendataan ulang dan koordinasi intensif dengan berbagai pihak terkait, termasuk Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian dan kurator perusahaan. Menteri Ketenagakerjaan, Yassierli, menekankan komitmen pemerintah untuk mempercepat proses tersebut dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR RI pada Selasa (11/3/2025).
Kemnaker menyadari pentingnya percepatan program reintegrasi ini. Oleh karena itu, koordinasi dan kolaborasi dengan berbagai stakeholder menjadi kunci keberhasilan. Salah satu strategi yang tengah dijajaki adalah pemanfaatan aset-aset Sritex yang masih layak guna. Menurut Menaker Yassierli, potensi penyewaan aset-aset tersebut dapat menciptakan peluang kerja baru bagi para pekerja yang telah di-PHK. Skema ini memerlukan partisipasi aktif investor untuk membuka peluang investasi dan lapangan kerja baru di sektor yang relevan.
Proses pendataan ulang pekerja Sritex menjadi langkah krusial dalam upaya ini. Kemnaker bekerja sama dengan kurator untuk memastikan data yang akurat dan komprehensif. Data tersebut akan menjadi dasar dalam penempatan kembali para pekerja ke sektor-sektor yang sesuai dengan keahlian dan keterampilan mereka. Selain itu, koordinasi yang erat dengan serikat pekerja dan serikat buruh juga dilakukan untuk memastikan partisipasi aktif para pekerja dalam program ini dan untuk mengidentifikasi kebutuhan dan aspirasi mereka.
Menaker Yassierli menegaskan, pemerintah menunggu langkah konkret dari kurator dalam hal aksi korporasi terkait pemanfaatan aset Sritex. Proses ini diharapkan dapat berjalan cepat dan efisien sehingga para pekerja dapat segera kembali produktif dan mendapatkan penghasilan. Pemerintah berkomitmen untuk terus memantau dan mendukung proses ini sampai semua pekerja yang terdampak PHK Sritex mendapatkan solusi yang tepat dan berkelanjutan.
Lebih lanjut, Kemnaker juga akan memfasilitasi pelatihan dan pengembangan keterampilan bagi para pekerja yang membutuhkan peningkatan kompetensi untuk meningkatkan daya saing mereka di pasar kerja. Hal ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa para pekerja memiliki kemampuan yang dibutuhkan oleh industri dan siap untuk mengisi peluang kerja yang tersedia. Pemerintah menyadari bahwa penutupan Sritex merupakan sebuah pukulan besar bagi para pekerja dan keluarga mereka, sehingga komitmen untuk membantu mereka bangkit kembali menjadi prioritas utama.
Kemnaker berharap langkah-langkah strategis yang telah dan akan dilakukan ini dapat memberikan solusi yang efektif dan efisien bagi para pekerja Sritex. Kerja sama antar kementerian, kurator, investor, dan serikat pekerja menjadi kunci keberhasilan upaya reintegrasi ini.
Langkah-langkah yang dilakukan Kemnaker:
- Pendataan ulang pekerja.
- Koordinasi dengan Kemenko Perekonomian dan kurator.
- Pemanfaatan aset Sritex melalui skema penyewaan.
- Koordinasi dengan serikat pekerja dan serikat buruh.
- Menunggu aksi korporasi dari kurator.
- Memfasilitasi pelatihan dan pengembangan keterampilan pekerja.