Riau Targetkan Universal Elektrikasi pada 2027 Melalui Proyek Kabel Bawah Laut PLN
Gubernur Riau, Abdul Wahid, mengumumkan kemajuan signifikan dalam upaya mewujudkan akses listrik menyeluruh bagi seluruh desa di provinsi tersebut. Setelah melakukan lobi intensif dengan pemerintah pusat, Abdul Wahid berhasil meyakinkan Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk mempercepat pembangunan infrastruktur kelistrikan, khususnya di wilayah kepulauan.
Proyek utama yang akan direalisasikan adalah pembangunan jaringan kabel listrik bawah laut. Inisiatif ini bertujuan untuk menghubungkan sistem kelistrikan pulau-pulau di Riau dengan jaringan utama Sumatera. Dengan terintegrasinya jaringan ini, wilayah-wilayah seperti Pulau Rupat, Bengkalis, serta kawasan Rangsang dan Mendung di Kepulauan Meranti tidak lagi bergantung pada sumber listrik yang terbatas seperti genset atau sistem isolated. Ketergantungan pada sistem yang terpisah selama ini menjadi kendala dalam penyediaan listrik yang stabil dan berkelanjutan.
"PLN akan membangun kabel listrik bawah laut ke Pulau Rupat, Bengkalis, serta kawasan Rangsang dan Mendung di Kepulauan Meranti," kata Abdul Wahid dalam keterangan persnya.
Abdul Wahid menyampaikan pengumuman ini usai menghadiri rapat koordinasi yang melibatkan PLN Pusat, Komisi VII DPR RI, dan Pemerintah Kabupaten Bengkalis di Pekanbaru. Pertemuan tersebut membahas secara detail rencana penguatan sistem ketenagalistrikan di Riau. Gubernur menargetkan proyek ini dapat diselesaikan lebih cepat dari jadwal semula, yakni pada tahun 2026, bukan 2027.
Infrastruktur kabel listrik bawah laut yang akan dibangun melibatkan jaringan tegangan tinggi dengan kapasitas bervariasi, mulai dari 150 kiloVolt-Ampere (kVA) di Bengkalis hingga 500 kVA di lokasi lainnya. Peningkatan kapasitas ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan listrik yang terus meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan investasi di Riau.
Abdul Wahid optimistis bahwa ketersediaan listrik yang memadai akan menjadi katalisator bagi pertumbuhan ekonomi Riau. Ia menargetkan pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen pada tahun 2025. Peningkatan pasokan listrik diharapkan dapat menarik investasi baru dan mendukung pengembangan sektor industri serta UMKM di berbagai wilayah Riau.
Direktur Distribusi PLN, Adi Priyanto, menegaskan bahwa proyek pembangunan jaringan listrik bawah laut merupakan respons terhadap aspirasi yang disampaikan oleh Gubernur Riau dan para kepala daerah. PLN berkomitmen untuk menjahit pulau-pulau di Riau agar terhubung dengan jaringan listrik yang handal dan berkelanjutan. Ia memohon dukungan dari semua pihak agar proyek ini dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat Riau.
Rincian Target dan Dampak:
- Target: Seluruh desa di Riau teraliri listrik pada tahun 2027, atau bahkan lebih cepat pada 2026.
- Infrastruktur: Pembangunan jaringan kabel listrik bawah laut dengan tegangan tinggi 150 kVA hingga 500 kVA.
- Dampak Ekonomi: Mendorong pertumbuhan ekonomi Riau dengan menarik investasi dan mendukung pengembangan industri.
- Dampak Sosial: Meningkatkan kualitas hidup masyarakat dengan menyediakan akses listrik yang handal dan berkelanjutan.
Proyek ini merupakan langkah strategis dalam mewujudkan visi Riau sebagai provinsi yang maju dan berdaya saing. Dengan ketersediaan listrik yang memadai, Riau siap menyambut investasi baru dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.