Citigroup Pangkas Ribuan Karyawan di China sebagai Bagian dari Restrukturisasi Global
Raksasa perbankan asal Amerika Serikat, Citigroup, mengumumkan rencana pengurangan tenaga kerja yang signifikan di Tiongkok, dengan perkiraan mencapai 3.500 karyawan. Langkah ini merupakan bagian dari strategi restrukturisasi global yang lebih luas, dengan tujuan utama untuk merampingkan operasi dan mengurangi beban biaya perusahaan.
Fokus utama dari pemangkasan ini adalah unit layanan teknologi informasi, yang selama ini bertanggung jawab atas pengembangan perangkat lunak, pengujian, pemeliharaan, dan berbagai layanan operasional pendukung bisnis global Citigroup. Selain pengurangan staf, perusahaan juga berencana untuk memindahkan sejumlah posisi yang saat ini berbasis di Tiongkok ke kantor pusat di lokasi lain. Detail spesifik mengenai jumlah pekerja yang terdampak dan lokasi tujuan pemindahan masih belum diungkapkan.
Dalam pernyataan resminya, Citigroup menyatakan bahwa pengurangan staf di Citi Solution Centers yang berlokasi di Shanghai dan Dalian diharapkan dapat diselesaikan pada awal kuartal keempat tahun ini. Langkah ini sejalan dengan pengumuman sebelumnya pada Januari 2025, di mana perusahaan menargetkan pengurangan 10% dari total tenaga kerjanya secara global, atau setara dengan 20.000 posisi, dalam kurun waktu dua tahun.
Meski melakukan pengurangan signifikan, Citigroup menegaskan kembali komitmennya terhadap pasar Tiongkok. "Tiongkok akan selalu menjadi bagian penting dari jaringan global dan pengembangan bisnis Citi. Kami akan terus melayani klien korporat dan institusional di Tiongkok dan melayani kebutuhan perbankan lintas batas mereka," ujar Marc Luet, Presiden Citi Jepang, Asia Utara, dan Australia, dalam pernyataan tersebut.
Keputusan Citigroup ini terjadi di tengah meningkatnya kekhawatiran di kalangan perusahaan multinasional yang beroperasi di Tiongkok. Beberapa faktor yang memicu kekhawatiran ini antara lain:
- Dampak perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok
- Melambatnya pertumbuhan permintaan domestik
- Meningkatnya persaingan dari perusahaan-perusahaan lokal
Sejumlah perusahaan lain juga telah mengambil langkah serupa untuk mengurangi eksposur mereka di pasar Tiongkok. Sebagai contoh, L'Oréal berencana memangkas 50% tenaga kerja ritelnya di Tiongkok akibat lesunya penjualan. Produsen mobil mewah Mercedes-Benz juga dikabarkan akan mengurangi hingga 15% staf penjualan dan keuangan mereka di Tiongkok.
Survei dari Kamar Dagang Amerika di China menunjukkan bahwa jumlah perusahaan Amerika yang berencana merelokasi pabrik atau pusat manufaktur mereka dari Tiongkok mencapai rekor tertinggi. Sentimen serupa juga tercermin dalam survei yang dilakukan oleh Kamar Dagang Uni Eropa di China, yang menyoroti ekspektasi yang "sangat suram" akibat meningkatnya persaingan dan penurunan profitabilitas.