Aksi Mogok Kerja di Cilegon Berujung Ricuh: Diduga Mobil Anggota DPRD Tabrak Demonstran
Aksi mogok kerja yang dilakukan oleh sejumlah buruh di kawasan industri Cilegon berujung insiden. Seorang pengunjuk rasa dilaporkan mengalami luka-luka akibat diduga ditabrak oleh mobil yang dikendarai oleh seorang anggota DPRD Cilegon.
Insiden ini terjadi pada Selasa pagi, sekitar pukul 07.00 WIB, saat para buruh dari Federasi Serikat Buruh Pekerja Kimia Energi dan Pertambangan (FSPKEP) menggelar aksi mogok kerja di depan sebuah pabrik. Aksi ini merupakan bagian dari upaya para buruh untuk menyampaikan aspirasi terkait kondisi kerja dan kesejahteraan mereka. Menurut keterangan korban, Hasan, yang juga merupakan peserta aksi, tiba-tiba sebuah mobil mencoba menerobos barisan pengunjuk rasa. Hasan menduga bahwa mobil tersebut dikendarai oleh seorang anggota DPRD Cilegon.
"Kita kan dapat instruksi dari pengurus untuk tahan di pintu masuk, tahunya ada mobil dari anggota dewan nerobos, saya kira nggak bakal sampai nabrak gitu, tahunya nabrak," ujar Hasan kepada awak media. Akibat kejadian tersebut, kaki kiri Hasan mengalami luka karena terjepit antara mobil dan pagar besi.
Ketua Federasi Serikat Pekerja Kimia, Energi, dan Pertambangan (FSPKEP), Rudi Sahrudin, sangat menyayangkan insiden ini. Ia menekankan pentingnya dialog dan musyawarah dalam menyelesaikan permasalahan antara buruh dan pihak terkait. Rudi juga menegaskan bahwa aksi mogok kerja merupakan hak buruh yang dilindungi undang-undang, sehingga tidak seharusnya dihalangi dengan cara kekerasan.
"Kalau ada apa-apa duduk bareng lah, kita juga tidak menghalangi tapi kalau yang namanya mogok kerja kan kita menghentikan aktivitas kerja di dalam. Ya nggak boleh kasar di situ, itu yang sangat disayangkan dengan kejadian tadi pagi itu," kata Rudi.
Saat ini, pihak FSPKEP tengah mempertimbangkan untuk melaporkan kejadian ini ke pihak kepolisian. Mereka berharap agar kasus ini dapat diusut tuntas dan pelaku dapat mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Sementara itu, Ketua DPRD Cilegon, Rizki Khairul Ikhwan, mengaku belum mendapatkan informasi lengkap mengenai insiden ini. Ia mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu laporan resmi dan akan segera menindaklanjuti jika terbukti ada anggota DPRD yang terlibat.
"Hari ini saya belum dapat laporan apapun, baru ngelihat dari media sosial yang hari ini muncul. Nanti kita tunggu situasi selanjutnya seperti apa karena hari ini kita bersama dengan serikat buruh sedang melakukan audiensi dengan Komisi II," jelas Rizki.
Kasus ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut. Pihak kepolisian diharapkan dapat segera mengungkap fakta-fakta yang sebenarnya dan mengambil tindakan yang sesuai dengan hukum yang berlaku.
Poin-poin penting dalam berita:
- Aksi mogok kerja buruh di Cilegon berujung ricuh.
- Seorang demonstran luka-luka akibat diduga ditabrak mobil anggota DPRD.
- Korban mengalami luka di kaki kiri.
- FSPKEP menyayangkan insiden ini dan mempertimbangkan laporan polisi.
- Ketua DPRD Cilegon akan menindaklanjuti jika ada laporan resmi.