Aksi Keji Penyiksaan Anjing Viral, Polisi Buru Lokasi Pembuatan Video
Aparat kepolisian tengah gencar melakukan investigasi mendalam terkait video penyiksaan anjing yang baru-baru ini viral di media sosial. Fokus utama penyelidikan adalah melacak lokasi pasti pembuatan video tersebut untuk mengungkap pelaku dan motif di balik tindakan keji ini.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Sragen, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Petrus Parnainggolan Silalahi, menegaskan bahwa pihaknya mengerahkan segala sumber daya untuk mengungkap kasus ini. Ia mengimbau masyarakat yang memiliki informasi terkait lokasi pembuatan video untuk segera melaporkannya kepada pihak berwajib. Menurutnya, serangkaian penyelidikan telah dilakukan dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat sebagai mitra kepolisian di setiap kecamatan dan desa. Pihaknya meyakini bahwa lokasi kejadian bukan berada di wilayah Sragen.
"Kami akan terus mendalami di mana video itu dibuat, direkam, berikut kejadiannya, dan siapa orang pertama kali mengunggahnya ke media sosial sehingga video itu terdapat di dalam aplikasi status Saver," ujarnya.
Berdasarkan penelusuran awal, video tersebut diketahui pertama kali diunggah pada tanggal 5 Januari 2025 oleh sebuah akun Instagram bernama @kety_home_jember. Selanjutnya, video tersebut diteruskan ke status WhatsApp oleh seorang individu bernama Aris Hantoro pada tanggal 7 Juni 2025, setelah ia menemukan video tersebut melalui aplikasi status Saver.
Menurut pengakuan Aris, ia secara acak mengambil video tersebut tanpa mengetahui siapa pengirim aslinya, lokasi kejadian, maupun identitas perekam video. Ironisnya, ia kemudian menggunakan video tersebut sebagai status WhatsApp-nya.
Kapolres menambahkan bahwa Aris mengaku awalnya hanya mencari video-video lucu di aplikasi status Saver. Dari sekian banyak pilihan, ia justru memilih video penyiksaan anjing tersebut dan menganggapnya sebagai bahan lelucon. Kapolres menyayangkan tindakan Aris yang tidak memiliki empati terhadap penderitaan hewan.
"Saudara AH ini karena keisengannya, kemudian mencari video-video yang dia senangi pada aplikasi status Saver itu yang lucu-lucu. Nah, kemudian dari pencariannya itu, dia menentukan, akhirnya memilih video hewan yang dikuliti hidup-hidup untuk sebagai lucu-lucuan," jelas Kapolres.
Sebagai tindak lanjut, pihak kepolisian telah memberikan pembinaan kepada Aris. Kapolres menjelaskan bahwa Aris telah diedukasi mengenai dampak negatif dari tindakannya dan telah menyampaikan permintaan maaf secara tertulis maupun melalui video yang disebarkan.
Berikut poin penting dalam berita ini:
- Investigasi Lokasi: Polisi fokus melacak lokasi pembuatan video penyiksaan anjing.
- Keterlibatan Masyarakat: Masyarakat diimbau untuk melapor jika mengetahui informasi terkait.
- Pengakuan Pengguna: Individu yang menyebarkan video mengaku mengambilnya secara acak dan menganggapnya lucu.
- Pembinaan: Polisi memberikan pembinaan kepada individu yang menyebarkan video.