Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Ditutup Sementara Selama Yadnya Kasada

Upacara Yadnya Kasada, sebuah ritual adat yang sakral bagi masyarakat Tengger, akan segera berlangsung. Sehubungan dengan hal tersebut, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) mengumumkan penutupan sementara kawasan wisata TNBTS selama empat hari.

Penutupan ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan terhadap tradisi Yadnya Kasada dan untuk memberikan kelancaran bagi masyarakat Tengger dalam melaksanakan ritual persembahan kepada leluhur dan Tuhan Yang Maha Esa. Menurut Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar TNBTS, Septi Eka Wardhani, penutupan akan dimulai pada Selasa, 10 Juni 2025, pukul 00.01 WIB dan berlangsung hingga Jumat, 13 Juni 2025, pukul 24.00 WIB.

Selama periode penutupan, aktivitas wisata di kawasan TNBTS akan ditiadakan. Pengecualian diberikan hanya kepada masyarakat yang secara aktif terlibat dalam prosesi Yadnya Kasada pada tanggal 10 dan 11 Juni 2025. Keputusan ini tertuang dalam surat pengumuman penutupan sementara TNBTS Nomor PG.8/T.8/BIDTEK/KSA.5.1/B/05/2025.

Lebih lanjut, Septi Eka Wardhani menjelaskan bahwa setelah prosesi Yadnya Kasada selesai, tepatnya pada tanggal 12 dan 13 Juni 2025, kawasan TNBTS akan digunakan untuk kegiatan pembersihan lingkungan. Langkah ini diambil untuk menjaga kebersihan dan kelestarian alam di sekitar area upacara.

Yadnya Kasada bukan sekadar upacara, melainkan sebuah tradisi adat yang memiliki makna mendalam bagi masyarakat Tengger. Ritual ini merupakan wujud syukur dan permohonan berkat kepada leluhur serta Sang Pencipta.

Balai Besar TNBTS mengimbau kepada seluruh masyarakat, pelaku jasa wisata, dan wisatawan untuk menghormati tradisi Yadnya Kasada dan mematuhi aturan penutupan yang telah ditetapkan. Diharapkan, kesadaran dan partisipasi aktif dari semua pihak dapat mendukung kelancaran pelaksanaan ritual dan menjaga kesuciannya.

Bagi wisatawan yang ingin menyaksikan prosesi ritual masyarakat Tengger, dapat mengunjungi lokasi alternatif yang telah disediakan, antara lain:

  • Cemara Lawang (Kabupaten Probolinggo)
  • Dingklik (Kabupaten Pasuruan)
  • Jemplang (Kabupaten Malang)

Balai Besar TNBTS menegaskan komitmennya untuk terus menjaga kelestarian alam dan menghormati adat istiadat setempat. Dukungan dari berbagai pihak sangat dibutuhkan agar tradisi turun-temurun ini dapat terus dilestarikan dan berjalan dengan khidmat.