Jasa Raharja Gencarkan Dialog Keselamatan, Bahas Strategi Nasional Zero ODOL Bersama Pakar
Jasa Raharja Inisiasi Dialog Keselamatan Nasional untuk Wujudkan Zero ODOL
PT Jasa Raharja (Persero) menginisiasi sebuah forum diskusi bertajuk "Ngobrol Keselamatan" yang mempertemukan para pakar transportasi untuk membahas implementasi program strategis nasional, Indonesia Menuju Zero Over Dimension and Overload (ODOL). Acara yang berlangsung di Kantor Pusat Jasa Raharja, Jakarta, pada Rabu, 4 Juni 2025, ini menjadi platform penting untuk bertukar pikiran dan merumuskan solusi komprehensif terkait permasalahan ODOL.
Program Zero ODOL sendiri merupakan inisiatif kolaboratif antara pemerintah dan Kepolisian Republik Indonesia (Polri) yang bertujuan untuk memberantas praktik kendaraan yang melanggar batas dimensi dan muatan. Kendaraan ODOL dianggap sebagai faktor utama penyebab kerusakan infrastruktur jalan, meningkatkan risiko kecelakaan lalu lintas, dan menimbulkan inefisiensi dalam sektor logistik.
Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri, bersama dengan berbagai pemangku kepentingan, berkomitmen untuk mengimplementasikan program ini secara bertahap melalui serangkaian tindakan yang meliputi edukasi, sosialisasi, penindakan hukum, dan normalisasi kendaraan yang melanggar aturan. Target ambisius dari program Indonesia Menuju Zero ODOL adalah mencapai nol kendaraan ODOL secara nasional pada tahun 2025.
Diskusi Terbuka dan Solusi Komprehensif
Acara "Ngobrol Keselamatan" dibuka oleh Plt. Direktur Utama Jasa Raharja, Rubi Handojo, dan dimoderatori oleh Ketua Inisiatif Strategi Transportasi (Instran), Ki Darmaningtyas. Dalam sambutannya, Rubi Handojo menegaskan komitmen Jasa Raharja untuk mendukung penuh upaya-upaya yang bertujuan meningkatkan keselamatan dan keberlanjutan transportasi, termasuk program Indonesia Menuju Zero ODOL.
"Kami berharap hasil diskusi ini dapat ditindaklanjuti secara konkret. Jasa Raharja siap menerjemahkan hasil diskusi ini dan mempersiapkan jajaran kami untuk mendukung implementasi program ini," ujar Rubi Handojo dalam keterangan persnya.
Rubi Handojo didampingi oleh Direktur Operasional Jasa Raharja, Dewi Aryani Suzana, dan Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko, Harwan Muldidarmawan. Ia optimis bahwa program Indonesia Menuju Zero ODOL akan memberikan dampak positif yang signifikan terhadap keselamatan transportasi di Indonesia.
Secara garis besar, diskusi ini menggali lebih dalam mengenai tantangan dan peluang dalam mengatasi persoalan kendaraan ODOL. Para peserta sepakat bahwa kendaraan ODOL merupakan penyebab utama kerusakan infrastruktur jalan, pemborosan energi, dan peningkatan risiko kecelakaan lalu lintas.
Pentingnya Regulasi dan Edukasi
Sonny Sulaksono Wibowo, perwakilan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) sekaligus akademisi, menekankan pentingnya regulasi yang jelas dan edukasi yang komprehensif kepada para pengemudi. Menurutnya, akar masalah ODOL terletak pada kurangnya pemahaman dan kesadaran pengemudi mengenai aturan dan konsekuensi dari pelanggaran ODOL.
"Solusi untuk mengatasi masalah kendaraan ODOL harus didasarkan pada road map yang jelas. Pendataan yang telah dilakukan oleh Kakorlantas sangat luar biasa. Namun, akar masalah ODOL juga terletak pada pengemudinya," ungkap Sonny Sulaksono Wibowo.
Ia menambahkan bahwa pemahaman pengemudi tentang pengemasan dan pengangkutan barang berbahaya masih sangat rendah. Hingga saat ini, belum ada regulasi khusus yang mengatur pengangkutan bahan berbahaya dan beracun (B3) secara detail.
Sonny Sulaksono Wibowo merekomendasikan agar pemerintah segera mengkaji dan menyusun regulasi yang komprehensif serta memberikan edukasi yang memadai kepada para pengemudi yang mengangkut B3.
Road Map Terukur dan Dampak Sosial-Ekonomi
Ketua Forum Studi Transportasi antar Perguruan Tinggi (FSTPT), Andyka Kusuma, menyoroti pentingnya penyusunan road map yang terukur dan berorientasi pada dampak sosial-ekonomi. Ia menekankan bahwa kerugian akibat kendaraan ODOL tidak hanya bersifat materi, tetapi juga mencakup accident cost yang signifikan, baik secara ekonomi maupun sosial.
"Keselamatan terkait kendaraan ODOL ini perlu diperhatikan, dan road map akhirnya terlihat pada hari ini. Kerugian akibat kendaraan ODOL bukan hanya materi, tetapi accident cost juga menjadi parameter, baik secara ekonomi maupun sosial," ujar Andyka Kusuma.
Andyka Kusuma menambahkan bahwa angka kerugian yang diakibatkan oleh kecelakaan akibat ODOL bisa jauh lebih tinggi daripada data resmi yang dilaporkan oleh kepolisian. Berdasarkan penelitian, potensi kerugian ekonomi bisa mencapai Rp 9 miliar jika ada anggota keluarga berusia 40-an meninggal dunia akibat kecelakaan yang disebabkan oleh kendaraan ODOL.
Penyusunan Buku Putih sebagai Panduan
Menutup diskusi, moderator Ki Darmaningtyas menyampaikan apresiasi atas kelancaran acara dan optimisme para peserta dalam mendukung program Indonesia Menuju Zero ODOL. Ia mengusulkan penyusunan buku putih sebagai panduan kolektif lintas sektor untuk solusi penertiban ODOL.
"Kita perlu membuat buku putih untuk penertiban kendaraan ODOL. Para peserta diskusi yang hadir akan menulis tentang penertiban ODOL menurut perspektifnya masing-masing yang berfokus pada solusi," ujar Ki Darmaningtyas.
Ia berharap seluruh tulisan dapat dikumpulkan dalam waktu satu bulan ke depan. Buku putih tersebut nantinya akan menjadi bagian dari materi sosialisasi program Zero ODOL.
Jasa Raharja meyakini bahwa sinergi antara lembaga pemerintah, akademisi, dan praktisi merupakan kunci untuk mewujudkan transportasi jalan yang lebih aman dan nyaman bagi masyarakat. Melalui kegiatan "Ngobrol Keselamatan", Jasa Raharja menegaskan komitmennya untuk berkontribusi aktif dalam mendorong kebijakan yang berorientasi pada keselamatan dan keberlanjutan.
Acara diskusi tersebut dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Kakorlantas Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho beserta jajarannya, Direktur Lalu Lintas Jalan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Rudi Irawan, Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Rivan A Purwantono, perwakilan BPJT, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), akademisi, asosiasi, dan forum transportasi nasional.