Identifikasi Spesies Baru: King Cobra Bukan Lagi Entitas Tunggal
Misteri King Cobra Terpecahkan: Empat Spesies Berbeda Teridentifikasi
Selama lebih dari seabad, king cobra (Ophiophagus hannah), ular berbisa terpanjang di dunia, dianggap sebagai spesies tunggal. Namun, penelitian terbaru yang dipublikasikan di European Journal of Taxonomy mengungkap fakta mengejutkan: king cobra sebenarnya terdiri dari empat spesies berbeda.
Penelitian ini, yang dipimpin oleh Gowri Shankar Pogiri, direktur Kalinga Centre for Rainforest Ecology, memecahkan teka-teki yang telah membingungkan para ilmuwan selama bertahun-tahun. Meskipun secara fisik terlihat mirip, populasi king cobra menunjukkan variasi signifikan dalam warna tubuh dan karakteristik lainnya di berbagai wilayah geografis. Hal ini memicu pertanyaan tentang status taksonomi mereka yang sebenarnya.
Perbedaan Genetik dan Morfologi Ungkap Spesies Baru
Studi ini menggabungkan analisis genetik dan morfologi untuk mengidentifikasi empat garis keturunan berbeda dalam kompleks spesies king cobra. Analisis DNA, yang pertama kali dilakukan pada tahun 2021, mengungkapkan perbedaan genetik yang signifikan antara populasi yang berbeda.
Untuk mengkonfirmasi temuan ini, para peneliti memeriksa 153 spesimen king cobra dari berbagai wilayah. Mereka menganalisis karakteristik fisik seperti pola warna, lebar tubuh, dan jumlah gigi. Hasilnya, mereka menemukan perbedaan morfologi yang konsisten dengan garis keturunan genetik yang teridentifikasi sebelumnya.
Empat Spesies King Cobra yang Baru Diakui
Berdasarkan bukti genetik dan morfologi, penelitian ini mengusulkan pengakuan empat spesies king cobra yang berbeda:
- King Cobra Utara (O. hannah): Tersebar luas di seluruh sub-Himalaya, India timur, Myanmar, dan Indochina, hingga Semenanjung Thailand. Dewasa memiliki pita kuning bertepi gelap dan 18-21 gigi.
- King Cobra Sunda (O. bungarus): Ditemukan di Semenanjung Malaya dan pulau-pulau Sunda Besar, termasuk Sumatra, Kalimantan, Jawa di Indonesia, dan Mindoro di Filipina. Individu dewasa sering tanpa pita atau dengan pita sempit pucat bertepi gelap.
- King Cobra Ghats Barat (O. kaalinga): Terbatas di Ghats Barat di Semenanjung India. Berbeda dari O. bungarus karena tidak memiliki tepi gelap di sekitar pita pucat di tubuhnya.
- King Cobra Luzon (O. salvatana): Mendiami Luzon, Filipina. Memiliki pita tubuh pucat yang sangat bersudut.
Implikasi Penelitian dan Potensi Penemuan Lebih Lanjut
Penemuan ini memiliki implikasi penting untuk konservasi dan penelitian di masa depan. Memahami keanekaragaman spesies king cobra sangat penting untuk mengembangkan strategi konservasi yang efektif untuk setiap spesies. Selain itu, penelitian ini dapat membantu pengembangan antibisa yang lebih efektif, mengingat perbedaan racun yang mungkin ada di antara spesies yang berbeda.
Penulis studi, Gowri Shankar Pogiri, percaya bahwa mungkin ada lebih banyak spesies king cobra yang belum ditemukan di wilayah yang belum diteliti. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengungkap keragaman penuh dari ular ikonik ini.