Indonesia Mengecam Tindakan Israel yang Menghalangi Bantuan Kemanusiaan ke Gaza, Memperparah Krisis Kelaparan

Pemerintah Indonesia melalui Menteri Luar Negeri Sugiono menyampaikan kecaman keras terhadap tindakan Israel yang mencegat kapal Madleen, sebuah kapal yang membawa aktivis dan bantuan kemanusiaan untuk warga Gaza. Insiden ini dipandang sebagai pelanggaran terhadap hukum internasional dan memperburuk kondisi kemanusiaan yang sudah sangat memprihatinkan di wilayah tersebut.

Dalam pernyataan yang disampaikan melalui akun X resminya, Menlu Sugiono menekankan bahwa tindakan Israel ini merupakan contoh nyata ketidakpedulian terhadap hukum internasional dan menjadi pukulan telak bagi penderitaan warga Gaza. Blokade yang diterapkan Israel, baik melalui jalur darat maupun laut, dianggap sebagai bentuk hukuman kolektif yang secara signifikan meningkatkan risiko kelaparan massal di kalangan penduduk sipil.

Menlu Sugiono mengingatkan bahwa sesuai dengan hukum internasional dan perintah Mahkamah Internasional (ICJ), Israel memiliki kewajiban untuk memastikan bantuan kemanusiaan dapat tersalurkan secara berkelanjutan dan tanpa hambatan. Selain itu, keselamatan para pekerja kemanusiaan juga harus dijamin. Upaya internasional untuk membuka koridor maritim menuju Gaza diapresiasi, namun Menlu Sugiono menekankan bahwa hal ini tidak boleh mengalihkan fokus dari pentingnya akses bantuan melalui jalur darat, yang tetap menjadi kebutuhan mendesak.

Isu mengenai distribusi bantuan ke Gaza telah menjadi perhatian konsisten pemerintah Indonesia. Menlu Sugiono menegaskan bahwa tindakan Israel yang menghalangi kapal bantuan akan kembali disuarakan dalam KTT di New York pada pertengahan Juni mendatang. Dalam berbagai forum internasional, Indonesia terus menyerukan pembukaan semua jalur bantuan ke Gaza sebagai suatu keharusan. Menlu Sugiono juga mendesak komunitas internasional, khususnya Dewan Keamanan PBB, untuk bertindak tegas melindungi warga sipil dan mengadopsi resolusi untuk mengakhiri blokade serta menjamin akses kemanusiaan.

Kapal Madleen, yang membawa aktivis termasuk Greta Thunberg, dicegat oleh pasukan Israel saat mencoba mengirimkan bantuan ke Gaza. Freedom Flotilla Coalition melaporkan bahwa kapal tersebut dicegat di perairan internasional dan para penumpangnya "diculik" oleh pasukan Israel. Israel telah berjanji untuk mencegah kapal tersebut mencapai Gaza. Kementerian Luar Negeri Israel menyatakan bahwa Angkatan Laut telah mengarahkan kapal tersebut untuk mengubah arah saat mendekati "daerah terlarang" dan kemudian ditarik ke pantai Israel.

  • Indonesia mengecam tindakan Israel menghalangi bantuan kemanusiaan.
  • Kapal Madleen dicegat, membawa aktivis dan bantuan.
  • Israel dituduh melanggar hukum internasional dan memperburuk kelaparan di Gaza.
  • Indonesia menyerukan pembukaan semua jalur bantuan dan tindakan tegas PBB.