Arab Saudi Umumkan Proyeksi Musim Haji 25 Tahun Mendatang: Jeda dari Panas Ekstrem
Pemerintah Arab Saudi baru-baru ini mengumumkan proyeksi kalender musim haji untuk 25 tahun ke depan, memberikan gambaran mengenai perubahan kondisi cuaca selama pelaksanaan ibadah haji di masa mendatang. Pengumuman ini menandai berakhirnya periode haji yang berlangsung di musim panas, sebuah kabar baik bagi jutaan umat Muslim yang berencana menunaikan rukun Islam kelima ini.
Menurut pernyataan Juru Bicara Pusat Meteorologi Nasional Saudi (NCM), Hussein Al-Qahtani, seperti dilansir oleh SPA, siklus musim haji akan mengalami pergeseran signifikan. Delapan musim haji berikutnya diperkirakan akan berlangsung pada musim semi, diikuti oleh delapan musim lainnya di musim dingin. Setelah itu, musim gugur akan tiba, membawa serta perubahan suhu secara bertahap sebelum akhirnya kembali ke musim panas setelah periode sekitar 25 tahun.
Pergeseran musim ini, menurut Al-Qahtani, disebabkan oleh siklus kalender lunar. Kalender lunar memiliki siklus yang lebih pendek dibandingkan kalender matahari, sehingga menyebabkan perubahan bertahap dalam waktu pelaksanaan ibadah haji setiap tahunnya. Hal ini memberikan kesempatan bagi para jemaah haji untuk melaksanakan ritual ibadah dalam kondisi cuaca yang lebih bersahabat selama beberapa tahun mendatang.
Kalender yang dirilis oleh SPA menunjukkan bahwa musim panas akan kembali menjadi latar belakang pelaksanaan haji pada bulan Agustus 2050, yang bertepatan dengan tahun 1471 Hijriah. Berikut adalah rincian proyeksi musim haji:
- Musim Panas: Tahun 1446 H / Juni 2025 M (Haji tahun ini)
- Musim Semi: Tahun 1447-1454 H / Mei 2026 - Maret 2033 M
- Musim Dingin: Tahun 1455-1462 H / Februari 2034 - Desember 2041 M
- Musim Gugur: Tahun 1463-1470 H / November 2042 - September 2049 M
- Musim Panas: Tahun 1471 H / Agustus 2050 M
Kondisi Cuaca Haji Tahun Ini
Musim haji tahun ini, yang berlangsung pada bulan Juni 2025, diperkirakan akan diwarnai dengan suhu yang cukup tinggi. NCM memperkirakan suhu maksimum di tempat-tempat suci berkisar antara 40° Celsius hingga 47° Celsius. Sementara itu, suhu minimum diperkirakan bervariasi antara 27° Celsius hingga 32° Celsius.
Mengingat kondisi cuaca ekstrem ini, otoritas Arab Saudi mengimbau para jemaah haji untuk mengambil langkah-langkah pencegahan guna menjaga kesehatan dan keselamatan mereka. Salah satu imbauan utama adalah untuk menghindari berada di luar tenda pada siang hari selama puncak haji, terutama pada hari Arafah. Al-Rabiah menekankan pentingnya para jemaah untuk tetap berada di dalam tenda mereka dari pukul 10.00 pagi hingga pukul 04.00 sore untuk menghindari paparan panas berlebih dan mencegah terjadinya heatstroke.