Gelombang Panas Makkah Masih Mengancam, Jemaah Haji Diimbau Terus Jaga Kesehatan
Meskipun puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armuzna) telah usai, Kementerian Agama (Kemenag) terus mengingatkan jemaah haji Indonesia untuk tidak mengendurkan kewaspadaan terhadap kondisi cuaca ekstrem di Makkah. Prediksi cuaca menunjukkan bahwa suhu tinggi akan tetap menjadi tantangan utama bagi para jemaah selama beberapa hari ke depan.
Berdasarkan data dari Pusat Meteorologi Nasional, Makkah diperkirakan akan terus dilanda cuaca cerah dengan suhu yang sangat tinggi. Pada siang hari, suhu diperkirakan akan berkisar di atas 40 derajat Celcius. Kondisi ini memerlukan perhatian khusus dari jemaah haji untuk mencegah dampak buruk terhadap kesehatan.
Berikut adalah perkiraan cuaca di Makkah untuk sepekan ke depan:
- 9 Juni: Siang: 45 derajat Celcius, Malam: 30 derajat Celcius
- 10 Juni: Siang: 45 derajat Celcius, Malam: 30 derajat Celcius
- 11 Juni: Siang: 45 derajat Celcius, Malam: 30 derajat Celcius
- 12 Juni: Siang: 44 derajat Celcius, Malam: 30 derajat Celcius
- 13 Juni: Siang: 45 derajat Celcius, Malam: 30 derajat Celcius
- 14 Juni: Siang: 45 derajat Celcius, Malam: 31 derajat Celcius
- 15 Juni: Siang: 44 derajat Celcius, Malam: 31 derajat Celcius
Dengan berakhirnya fase Armuzna, jemaah haji Indonesia akan segera memulai proses pemulangan ke Tanah Air. Sesuai dengan rencana perjalanan haji tahun 2025 yang disusun oleh Kementerian Agama, gelombang pertama pemulangan jemaah haji RI dijadwalkan pada 11 Juni 2025 atau 15 Zulhijah.
Pada hari pertama pemulangan, terdapat tujuh kelompok terbang (kloter) yang akan diterbangkan kembali ke Indonesia. Kloter-kloter tersebut adalah UPG 1, LOP 1, JKG 1, UPG 2, SUB 1, SUB 2, dan JKS 1. Total jemaah yang akan diberangkatkan pada hari pertama pemulangan mencapai 2.760 orang. Penjemputan jemaah dari hotel akan dilakukan pada waktu yang telah ditentukan sebelumnya.
Kementerian Agama mengimbau agar jemaah haji terus mengonsumsi air yang cukup, menghindari aktivitas fisik berlebihan di luar ruangan, dan menggunakan alat pelindung diri seperti payung, topi, dan kacamata hitam. Jemaah juga disarankan untuk selalu berkoordinasi dengan petugas haji jika mengalami masalah kesehatan.