Israel Halangi Kapal Bantuan Gaza yang Membawa Greta Thunberg dan Aktivis Internasional

Israel Cegat Kapal Bantuan Kemanusiaan ke Gaza, Greta Thunberg dan Aktivis Lainnya Diamankan

Pasukan Israel kembali melakukan tindakan kontroversial dengan mencegat sebuah kapal yang membawa bantuan kemanusiaan menuju Jalur Gaza. Kapal bernama Madleen tersebut membawa aktivis iklim ternama, Greta Thunberg, beserta sebelas aktivis internasional lainnya. Insiden ini terjadi di perairan yang diklaim sebagai wilayah maritim Palestina.

Menurut laporan dari Freedom Flotilla Coalition (FFC), organisasi yang mengoperasikan kapal tersebut, kontak dengan Madleen terputus setelah militer Israel mendekat. FFC menduga bahwa para aktivis telah ditahan oleh pihak Israel. Mahmud Abu-Odeh, seorang perwakilan pers FFC yang berbasis di Jerman, menyatakan kekhawatirannya atas keselamatan para aktivis dan mengindikasikan bahwa mereka telah ditangkap.

Israel sendiri telah menyatakan komitmennya untuk menghalangi kapal tersebut mencapai Gaza. Pemerintah Israel menganggap upaya pengiriman bantuan ini sebagai provokasi dan berjanji untuk mengambil tindakan yang diperlukan untuk mencegahnya.

Kronologi Kejadian dan Reaksi Internasional

Kapal Madleen, yang berlayar dari Italia pada tanggal 1 Juni, membawa bendera Inggris dan dioperasikan oleh FFC. Tujuan utama pelayaran ini adalah untuk mengirimkan bantuan simbolis ke Gaza dan meningkatkan kesadaran global tentang krisis kemanusiaan yang sedang berlangsung di wilayah tersebut. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) telah berulang kali memperingatkan tentang kondisi mengenaskan di Gaza, yang mereka sebut sebagai "tempat yang paling dilanda kelaparan di Bumi," dengan seluruh populasi berisiko mengalami kekurangan pangan akut.

Di antara 12 awak kapal, selain Thunberg, terdapat juga anggota Parlemen Eropa asal Prancis, Rima Hassan. Pemerintah Israel mengklaim bahwa kapal tersebut adalah "yacht selebriti" dan telah memerintahkan pasukannya untuk menghentikannya agar tidak mencapai Gaza.

Dalam sebuah video yang direkam sebelumnya, Thunberg menyatakan bahwa mereka telah dicegat dan ditahan di perairan internasional. FFC mengutuk tindakan Israel, menyebutnya sebagai "pencegatan paksa" di perairan internasional.

Kementerian Luar Negeri Israel mengonfirmasi bahwa mereka telah mengalihkan kapal Madleen ke wilayah pantai Israel dan menyatakan niatnya untuk memulangkan para aktivis ke negara asal mereka. Mereka juga mempublikasikan foto-foto yang menunjukkan para aktivis mengenakan jaket pelampung dan ditawari air minum serta makanan ringan.

"Semua penumpang 'selfie yacht' dalam kondisi aman dan tidak terluka. Mereka diberi sandwich dan air," tulis Kementerian Luar Negeri Israel di media sosial.

Pihak berwenang Israel juga menyatakan bahwa sejumlah kecil bantuan yang dibawa oleh kapal tersebut akan disalurkan ke Gaza melalui mekanisme kemanusiaan yang resmi.

Tindakan Israel ini menuai kecaman keras dari berbagai pihak, termasuk Hamas, yang menyebut pengalihan kapal tersebut sebagai pelanggaran hukum internasional. Hamas menyatakan bahwa kapal tersebut telah dibawa ke pelabuhan Ashdod di Israel.