Pengembang Muda Indonesia Curi Perhatian di WWDC 2025 dengan Aplikasi Edukasi Inovatif
Talenta Muda Indonesia Bersinar di Panggung Global WWDC 2025
Menjelang perhelatan akbar Worldwide Developers Conference (WWDC) 2025, talenta muda Indonesia, Sherly Phangestu, berhasil mencuri perhatian dunia. Perempuan berusia 22 tahun ini dinobatkan sebagai salah satu Distinguished Winner dalam Swift Student Challenge 2025, sebuah kompetisi global yang menguji kreativitas dan kemampuan coding para pelajar dari seluruh penjuru dunia.
CEO Apple, Tim Cook, menyempatkan diri untuk bertemu langsung dengan para pemenang Swift Student Challenge 2025, termasuk Sherly, menjelang pidato kuncinya pada tanggal 10 Juni 2025. Dalam pertemuan tersebut, aplikasi inovatif karya Sherly yang bertajuk "Plant Heroes" berhasil memukau Cook.
Plant Heroes: Aplikasi Edukasi yang Menginspirasi
"Plant Heroes" adalah aplikasi edukasi yang dirancang khusus untuk anak-anak. Aplikasi ini menggabungkan unsur permainan yang menarik dengan materi pembelajaran tentang pertumbuhan tanaman dan hubungannya dengan perkembangan diri manusia. Melalui desain visual yang ceria, interaksi yang menyenangkan, dan alur cerita yang mendidik, "Plant Heroes" mengajak anak-anak untuk belajar tentang siklus hidup tanaman dan pentingnya menjaga lingkungan dengan cara yang interaktif dan mudah dipahami.
"Saya percaya bahwa belajar tidak harus membosankan," ujar Sherly. "Saya ingin anak-anak memahami bahwa mereka dapat tumbuh menjadi pribadi yang kuat, sama seperti pohon yang dirawat dengan baik."
Perjalanan Sherly: Dari Belajar Otodidak Hingga Memukau Tim Cook
Minat Sherly terhadap teknologi telah tumbuh sejak usia dini. Ia memulai perjalanan coding-nya secara otodidak sebelum akhirnya memutuskan untuk mendalami bidang Teknologi Informasi (IT) di universitas. Pada tahun 2024, Sherly bergabung dengan Apple Developer Academy di Jakarta untuk mengasah kemampuannya lebih lanjut.
Pencapaian Sherly dalam Swift Student Challenge 2025 bukanlah yang pertama. Sebelumnya, saat masih berada di Apple Developer Academy, ia dan timnya mengembangkan aplikasi bernama "Chamelure," sebuah solusi terapi rumahan bagi anak-anak penderita Amblyopia, atau yang lebih dikenal dengan istilah mata malas.
Apresiasi dari Tim Cook untuk Talenta Indonesia
Keberhasilan Sherly dan program Apple Developer Academy di Indonesia mendapatkan apresiasi langsung dari Tim Cook. Cook mengakui potensi besar yang dimiliki oleh komunitas pengembang (developer) di Indonesia.
"Kami mendirikan Apple Developer Academy di Indonesia dengan tujuan untuk memberdayakan komunitas pengembang berbakat yang terus berkembang di seluruh negeri," kata Cook.
"Sangat menggembirakan melihat alumni seperti Sherly menggunakan kecerdasan mereka untuk menciptakan hal-hal yang luar biasa. Saya selalu terinspirasi oleh berbagai cara teknologi dapat mengubah pengalaman belajar, dan 'Plant Heroes' berhasil melakukannya dengan aplikasi yang menarik dan mudah diakses," lanjutnya.
Cook menutup komentarnya dengan mengungkapkan kekagumannya terhadap Sherly dan harapannya untuk melihat karya-karya inovatif lainnya dari pengembang muda Indonesia ini di masa depan. Bagi Sherly sendiri, pencapaian ini adalah awal dari perjalanan panjang. Ia memiliki ambisi untuk terus mengembangkan aplikasi yang dapat mendukung aksesibilitas dan solusi kesehatan bagi masyarakat luas.