Grab Sanggah Rumor Akuisisi GoTo: Fokus pada Pertumbuhan Organik di Indonesia
Kabar mengenai potensi akuisisi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) oleh Grab santer beredar di kalangan pelaku pasar dan media. Menanggapi spekulasi tersebut, Grab secara resmi membantah adanya pembicaraan atau kesepakatan terkait akuisisi GoTo.
Pernyataan resmi Grab, yang disampaikan melalui bursa saham, menegaskan bahwa perusahaan ride-hailing yang berbasis di Singapura ini tidak terlibat dalam diskusi apa pun mengenai transaksi dengan GoTo. Lebih lanjut, Grab menyatakan belum menandatangani perjanjian apa pun yang berkaitan dengan potensi akuisisi tersebut.
Grab menekankan komitmennya terhadap pasar Indonesia, yang dianggap sebagai wilayah penting dalam strategi perusahaan. Grab berfokus untuk memberikan layanan terbaik kepada pelanggan, mitra pengemudi, dan mitra usaha di Indonesia. Perusahaan akan terus berupaya meningkatkan penggunaan modal secara efektif dan menerapkan pendekatan yang seimbang antara investasi untuk pertumbuhan organik dan peluang investasi inorganik yang selektif.
Sebelumnya, rumor akuisisi GoTo oleh Grab mencuat setelah laporan dari Reuters yang menyebutkan bahwa Grab mempertimbangkan akuisisi tersebut pada kuartal kedua tahun ini dan telah menunjuk penasihat untuk mengurus rencana tersebut. Laporan tersebut mengindikasikan bahwa nilai akuisisi GoTo bisa mencapai sekitar 7 miliar dollar AS.
Bloomberg juga melaporkan bahwa lembaga pengelola dana kekayaan negara Indonesia, Danantara, sedang mempertimbangkan untuk terlibat dalam rencana akuisisi GoTo oleh Grab. Namun, Danantara membantah laporan tersebut dan menyatakan bahwa belum ada rencana keterlibatan dalam akuisisi GoTo oleh Grab.
Direktur Pengelolaan Investasi Danantara, Stefanus Ade Hadiwidjaja, menjelaskan bahwa pihaknya tidak menutup diri terhadap peluang investasi, selama sejalan dengan mandat untuk memperkuat sektor strategis dan memberikan kontribusi terhadap pembangunan ekonomi nasional. Setiap keputusan investasi akan dilakukan secara selektif, melalui kajian yang menyeluruh, dengan menerapkan prinsip manajemen risiko yang baik, serta mempertimbangkan potensi imbal hasil yang berkelanjutan bagi negara.
GoTo sendiri telah memberikan pernyataan kepada Bursa Efek Indonesia yang menegaskan bahwa belum ada kesepakatan dengan pihak mana pun mengenai potensi transaksi.