Kondisi Memprihatinkan Bayi Terlantar di Jambi: Perawatan Intensif Dilakukan Akibat Dehidrasi dan Potensi Pendarahan

Kondisi kesehatan bayi perempuan yang ditemukan terlantar di kawasan Talang Bakung, Jambi, menunjukkan penurunan yang signifikan. Bayi tersebut, yang ditemukan di sekitar gedung perkantoran Panti Sosial Bina Anak Wanita Eks Psikotik Harapan Mulya, kini tengah menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Bhayangkara Jambi.

Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Jambi, Kombes Pol Syahrul Gani, menjelaskan bahwa bayi tersebut sebelumnya sempat mendapatkan pertolongan pertama di RS Erni Medika. Namun, karena kondisinya yang terus memburuk, bayi malang itu kemudian dirujuk ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk mendapatkan penanganan yang lebih komprehensif.

"Benar, bayi yang ditemukan oleh warga di Jambi Selatan, sedang kita rawat dan sedang dalam penanganan yang intensif," ungkap Syahrul, mengkonfirmasi kondisi terkini bayi tersebut. Syahrul menambahkan bahwa saat pertama kali tiba di RS Bhayangkara, kondisi bayi sangat tidak stabil, sehingga tim medis segera melakukan serangkaian pemeriksaan untuk mengidentifikasi masalah yang mendasarinya.

  • Hasil pemeriksaan awal menunjukkan adanya indikasi dehidrasi berat dan potensi pendarahan pada saluran cerna bayi. Kondisi ini diduga akibat kekurangan oksigen yang parah.
  • Hingga empat hari setelah penemuan, kondisi kesehatan bayi belum dapat dikatakan stabil, meskipun ada sedikit perbaikan dibandingkan dengan saat pertama kali dirawat.
  • Berat badan bayi juga mengalami penurunan, dari dua kilogram saat ditemukan menjadi 1,9 kilogram. Penurunan ini disebabkan oleh kebijakan untuk mempuasakan bayi sementara waktu, karena adanya kecurigaan terhadap pendarahan saluran cerna.

Sebagai pengganti asupan makanan, bayi tersebut mendapatkan nutrisi melalui infus dan obat-obatan yang diperlukan. "Saat ini kita sudah memasang infus, dan obat-obatan juga sudah masuk semua. Monitor terpasang, jadi betul-betul kita merawat bayi ini secara intensif," tegas Syahrul, menekankan komitmen tim medis untuk memberikan perawatan terbaik bagi bayi tersebut.

Penemuan bayi ini bermula ketika Retno, seorang mahasiswi magang dari Universitas Jambi, menemukan bayi tersebut di kawasan Talang Bakung. Saat tiba di lokasi parkir, Retno melihat kain tergeletak di bawah jendela. Merasa penasaran, ia mendekat dan terkejut menemukan seorang bayi yang tidak menangis, namun terlihat bergerak.

Retno segera melaporkan penemuan tersebut kepada petugas keamanan kantor. Titik, seorang PNS di Panti Sosial Bina Anak Wanita Eks Psikotik Harapan Mulya, segera menuju lokasi setelah mendapatkan informasi tersebut dan membawa bayi itu ke ruangannya. "Saya bawa ke ruangan saya, dan saya ganti popoknya," kata Titik.

Titik juga menambahkan bahwa saat ditemukan, kondisi bayi belum sepenuhnya bersih dan tampak ada jejak penanganan medis sebelumnya. "Kayaknya sudah dibersihkan, tapi masih ada beberapa bercak gitu. Dan kayanya sudah sempat ditangani medis, soalnya ada seperti tanda gitu," bebernya.

Setelah mengamankan bayi tersebut, Titik menghubungi Bhabhinkamtibmas setempat. Tidak lama kemudian, Bhabinkamtibmas dan Kapolsek tiba di lokasi dan membawa bayi tersebut ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis yang lebih lanjut.

Kapolsek Jambi Selatan, AKP Helrawati, mengkonfirmasi penemuan bayi tersebut dan memastikan bahwa bayi telah diserahkan ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan yang diperlukan. "Ya benar ada penemuan bayi jenis kelamin perempuan, dan sudah kita antar ke rumah sakit, supaya dilakukan perawatan," kata Helrawati.

Berdasarkan keterangan dokter, bayi tersebut diperkirakan berusia tiga sampai empat hari, dengan adanya bekas penanganan medis yang mengindikasikan bahwa bayi tersebut tidak dilahirkan di rumah sakit. "Kalau kata dokter, ini bukan dilahirkan di rumah sakit, tapi pasti dilahirkan di bidan atau klinik," tegas Helrawati, yang juga menyatakan bahwa pihaknya masih terus mendalami informasi terkait identitas bayi perempuan tersebut.