Danantara Bantah Terlibat Pembicaraan Akuisisi GoTo oleh Grab
Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) membantah keterlibatan dalam diskusi terkait potensi akuisisi GoTo oleh Grab. Pernyataan ini muncul sebagai respons terhadap rumor yang beredar mengenai potensi partisipasi Danantara dalam struktur perjanjian antara kedua perusahaan teknologi raksasa tersebut.
Stefanus Ade Hadiwidjaja, Direktur Pengelolaan Investasi Danantara, menjelaskan bahwa meskipun lembaganya terbuka terhadap peluang investasi, setiap keputusan investasi diambil secara hati-hati dan selektif. Investasi harus selaras dengan mandat untuk memperkuat sektor-sektor strategis dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional.
"Setiap langkah investasi yang diambil Danantara didahului dengan evaluasi mendalam, mempertimbangkan risiko dengan cermat, dan memprioritaskan hasil jangka panjang yang memberikan manfaat optimal bagi negara," tegas Stefanus dalam keterangan resminya, Senin (9/6/2025).
Sebelumnya, sebuah laporan dari Bloomberg pada Jumat (6/6/2025) mengindikasikan bahwa Danantara sedang mempertimbangkan untuk berpartisipasi dalam rencana akuisisi GoTo Group senilai 7 miliar dollar AS oleh Grab Holdings Ltd. Langkah ini dipandang sebagai cara bagi pemerintah Indonesia untuk memiliki saham di salah satu perusahaan teknologi terkemuka di wilayah tersebut. Kehadiran Danantara diyakini dapat meningkatkan kemungkinan persetujuan pemerintah Indonesia terhadap kesepakatan tersebut.
Namun, sumber-sumber terpercaya menyatakan bahwa diskusi dengan Danantara masih dalam tahap awal dan belum tentu menghasilkan kesepakatan yang konkret. Selain itu, tidak ada informasi yang mengonfirmasi apakah Danantara telah berkomunikasi langsung dengan pihak Grab. Danantara menegaskan komitmennya untuk berinvestasi secara strategis demi kepentingan nasional, namun belum mengambil keputusan terkait akuisisi GoTo oleh Grab.