Aksi Protes Imigrasi di Los Angeles Memanas, Garda Nasional Dikerahkan
Aksi unjuk rasa yang berlangsung di Los Angeles terkait penangkapan imigran oleh agen federal ICE (Immigration and Customs Enforcement) memasuki babak baru dengan meningkatnya ketegangan dan kericuhan. Aksi protes yang telah berlangsung selama tiga hari ini dipicu oleh penangkapan lebih dari seratus imigran di wilayah Los Angeles.
Menurut Andrew Selee, presiden Migration Policy Institute, tindakan penegakan hukum imigrasi yang dilakukan secara bertahap oleh pemerintahan Trump memicu eskalasi konflik. Penangkapan oleh agen-agen federal ICE di berbagai lokasi di Los Angeles semakin memperburuk situasi. Massa pengunjuk rasa terus bertambah, menyebabkan terjadinya aksi perusakan dan pembakaran terhadap mobil polisi. Aparat kepolisian merespons dengan menembakkan gas air mata dan peluru karet ke arah pengunjuk rasa yang berkumpul di luar Pusat Penahanan Metropolitan di pusat kota Los Angeles.
Keputusan Presiden Donald Trump untuk mengerahkan pasukan Garda Nasional tanpa persetujuan Gubernur California, Gavin Newsom, menuai kritik tajam. Newsom menuding tindakan tersebut sebagai penyalahgunaan wewenang dan pelanggaran terhadap kedaulatan negara bagian. Ia menyatakan bahwa intervensi Trump justru memperburuk keadaan dan mengalihkan sumber daya dari wilayah yang lebih membutuhkan.
Di belahan dunia lain, Kolombia dikejutkan dengan percobaan pembunuhan terhadap calon presiden dari partai konservatif, Miguel Uribe Turbay. Senator berusia 39 tahun itu ditembak saat berpidato di hadapan para pendukungnya. Pelaku penembakan, yang ternyata adalah seorang remaja berusia 15 tahun, berhasil ditangkap oleh pihak berwenang. Uribe Turbay dilarikan ke rumah sakit dan menjalani operasi saraf dan vaskular. Presiden Gustavo Petro telah memerintahkan penyelidikan mendalam atas insiden tersebut.
Sementara itu, aktivis lingkungan Greta Thunberg ditahan oleh otoritas Israel saat berupaya menembus blokade terhadap Gaza. Thunberg bersama dengan anggota Freedom Flotilla lainnya berlayar dengan kapal Madleen dengan tujuan mengirimkan bantuan kemanusiaan ke Gaza. Namun, kapal tersebut dicegat oleh Angkatan Laut Israel, dan seluruh penumpangnya, termasuk Thunberg, ditahan. Israel berencana untuk mendeportasi para aktivis tersebut ke negara asal mereka.
Sebelum ditahan, Greta Thunberg sempat menulis di akun Instagram-nya bahwa misi mereka bukan tentang mereka atau kapal tersebut, melainkan tentang genosida, blokade, dan penindasan sistematis terhadap warga Palestina.
Kabar baik datang dari Australia, di mana musim ski di negara bagian Victoria resmi dibuka setelah hujan salju melanda wilayah Alpen. Gunung Hotham mencatat ketebalan salju mencapai 19 sentimeter, dengan suhu udara mencapai -2,6 derajat Celsius. Kondisi serupa juga terjadi di Falls Creek, dengan ketebalan salju 17 sentimeter dan suhu -2,3 derajat Celsius. Resor ski Mt Buller juga melaporkan pembukaan musim ski dengan kondisi salju yang menggembirakan.
- Gunung Hotham, salju setebal 19 sentimeter sudah turun, dengan kondisi yang diperkirakan akan terus berlanjut hingga Selasa besok.
- Suhu pada malam hari turun hingga -2,6 derajat Celsius akhir pekan lalu, dan kondisi serupa terjadi di Falls Creek, di mana suhu turun hingga -2,3 derajat ketebalan salju 17 cm.
- Juru bicara Mt Buller, Rhylla Morgan mengatakan musim ski dibuka dengan salju setebal 7 cm yang turun, sehingga kedalaman rata-rata salju di resor itu menjadi lebih dari 30 cm.