Kota Cirebon dikejutkan dengan penemuan seorang pria berusia 51 tahun dalam kondisi tak bernyawa di rumahnya yang terletak di Kecamatan Harjamukti. Jasad HTS ditemukan pada Minggu petang (8/6/2025), dengan luka di bagian pelipis yang masih mengeluarkan darah. Penemuan ini segera dilaporkan kepada pihak berwajib, yang kemudian menerjunkan tim gabungan dari Polsek Selatan Timur dan Unit Identifikasi Polres Cirebon Kota ke lokasi kejadian untuk melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP).

Menurut keterangan AKP Joni Rahmat, Kapolsek Selatan Timur Polres Cirebon Kota, pihaknya masih melakukan penyelidikan mendalam terkait penyebab kematian korban. Fokus utama saat ini adalah mencari tahu bagaimana luka di pelipis korban bisa terjadi. Dugaan sementara, luka tersebut disebabkan oleh benturan. Namun, polisi belum bisa memastikan apakah benturan tersebut akibat terjatuh, terpeleset, atau faktor lainnya.

Korban diketahui hidup seorang diri pasca berpisah dengan istrinya. Penemuan jasad HTS bermula ketika pihak keluarga datang menjenguk dan mendapati korban sudah tidak bernyawa. Keluarga kemudian melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.

Informasi dari keluarga menyebutkan bahwa HTS memiliki riwayat penyakit bawaan dan komplikasi. Selain itu, ia juga pernah menjalani operasi akibat kecelakaan yang menyebabkan patah tulang beberapa waktu lalu. Riwayat kesehatan ini menjadi salah satu faktor yang dipertimbangkan dalam proses penyelidikan.

Meski terdapat luka di tubuh korban, pihak keluarga telah menyatakan menerima kematian HTS sebagai musibah. Mereka juga menolak untuk dilakukan visum atau otopsi terhadap jenazah. Penolakan tersebut disampaikan secara tertulis kepada pihak kepolisian. Pihak kepolisian menghormati keputusan keluarga, namun tetap melakukan langkah-langkah penyelidikan awal untuk memastikan penyebab kematian korban. Polisi masih mengumpulkan bukti dan keterangan dari saksi-saksi untuk mengungkap fakta sebenarnya di balik peristiwa ini.