Krisis Air Bersih Melanda Sukatani: Dampak Gangguan PDAM Tirta Bhagasasi Dirasakan Warga
Warga Sukatani Keluhkan Gangguan Pasokan Air PDAM
Sejumlah warga Perumahan Bumi Kahuripan Indah (BKI) di Sukatani, Kabupaten Bekasi, menghadapi kesulitan mendapatkan air bersih akibat gangguan pasokan air dari PDAM Tirta Bhagasasi. Kondisi ini telah berlangsung cukup lama dan sangat meresahkan warga.
Rio Harmonis, salah seorang warga BKI, mengungkapkan bahwa gangguan pasokan air sudah menjadi masalah klasik di wilayahnya. Menurutnya, aliran air seringkali tidak stabil dan bahkan berhenti total selama beberapa hari. "Sebetulnya kasus PDAM sudah lama, sudah sering terjadi. Air jalan, tapi mati lagi, pernah seminggu enggak ada air," ujarnya.
Dampak Ekonomi dan Sosial Akibat Krisis Air
Kondisi ini memaksa warga untuk mencari alternatif sumber air untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Banyak warga yang terpaksa membeli air galon untuk memasak, mencuci, dan mandi. Pengeluaran untuk membeli air galon pun tidak sedikit. Rio menuturkan bahwa setiap harinya, mereka harus membeli hingga 10 galon air dengan total biaya mencapai Rp 60.000. Selain itu, beberapa warga juga terpaksa meminta air dari tetangga yang memiliki sumur bor. Namun, hal ini tentu saja tidak nyaman dan tidak bisa menjadi solusi jangka panjang.
Ironisnya, meskipun pasokan air seringkali terganggu, tagihan bulanan PDAM tetap berjalan dan bahkan cenderung meningkat. Warga merasa keberatan dengan kondisi ini. Rio menuturkan, "Ada yang Rp 200.000, Rp 300.000, bahkan ada yang Rp 500.000 per bulan sejak puasa. Kilometer jalan terus, tagihan jalan terus, malah makin membengkak." Warga berharap PDAM Tirta Bhagasasi segera mengambil tindakan untuk mengatasi masalah ini dan memberikan solusi yang memadai.
Penjelasan PDAM Tirta Bhagasasi
Direktur Usaha PDAM Tirta Bhagasasi, Ade Efendi Zarkasih, menjelaskan bahwa gangguan pasokan air disebabkan oleh kebocoran pipa di dekat Perumahan BKI. Selain itu, ia juga menyoroti masalah kualitas dan suplai air dari Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang dikelola oleh pihak ketiga, PT CPU, yang bekerja sama dengan PDAM Tirta Bhagasasi dalam mendistribusikan air ke Perumahan BKI. Ade mengakui bahwa banyak keluhan dari konsumen terkait masalah ini dan berjanji akan segera memanggil PT CPU untuk membahas persoalan tersebut.
Pihak PDAM juga menyatakan bahwa perbaikan kebocoran pipa sedang dilakukan. Selain itu, PDAM Tirta Bhagasasi membuka opsi untuk menghubungkan pipa ke saluran milik PDAM Tirta Bhagasasi Cabang Cikarang Barat agar distribusi air ke pelanggan kembali normal. "Kita ada opsi untuk interkoneksi dari cabang Cikarang Barat," imbuh Ade.
Warga berharap solusi yang dijanjikan PDAM dapat segera terealisasi dan masalah krisis air bersih di Sukatani dapat segera teratasi.