Revitalisasi Stasiun Tanah Abang Dikeluhkan Penumpang: Akses Terasa Lebih Panjang dan Melelahkan

Proyek revitalisasi Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, yang mendekati tahap akhir, menuai keluhan dari sejumlah penumpang. Mereka merasa akses menuju dan dari peron menjadi lebih jauh dan melelahkan dibandingkan sebelumnya.

Yogi, seorang penumpang berusia 60 tahun, mengungkapkan bahwa ia harus berjalan lebih jauh setelah turun dari kereta. "Biasanya turun langsung ke pintu keluar, sekarang harus memutar," ujarnya. Ia juga menyoroti penggunaan tangga manual yang dirasanya memberatkan, terutama bagi penumpang lanjut usia.

Keluhan serupa dilontarkan oleh Evi, 50 tahun, yang merasakan dampak serupa. "Tadi saya memutar dulu, lebih jauh, walaupun ada eskalator tapi kan jauh," katanya. Evi berharap PT Kereta Api Indonesia (KAI) dapat memberikan kenyamanan yang lebih baik setelah revitalisasi stasiun selesai sepenuhnya.

Meski demikian, Evi juga memberikan apresiasi terhadap peningkatan fasilitas yang ada di Stasiun Tanah Abang. Ia menilai, fasilitas saat ini lebih lengkap dan bersih, serta memiliki desain yang lebih modern. "Bagus kalau di fasilitas, kursi roda juga ada buat lansia atau disabilitas, untuk fasilitas sih bagus, designya juga modern," ungkapnya.

Sebelumnya, Direktur Utama PT KAI, Didiek Hartantyo, menyatakan bahwa wajah baru Stasiun Tanah Abang akan segera diresmikan. Penataan stasiun, termasuk revitalisasi Stasiun Tanah Abang dan rencana perluasan Stasiun Pasar Senen, akan terus dilakukan oleh KAI.

Berdasarkan data dari PT PP (Persero) Tbk selaku kontraktor, progres pembangunan tahap I Stasiun Tanah Abang telah mencapai 98,88 persen pada Mei 2025. Penyelesaian proyek ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan Stasiun Tanah Abang sebagai salah satu stasiun tersibuk di Jakarta.