Indonesia Berpotensi Jadi Penyeimbang Kekuatan Dunia di KTT G7

Menanggapi undangan kepada Presiden Prabowo Subianto untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G7 di Kanada, seorang tokoh kunci di Komisi I DPR menyatakan keyakinannya bahwa Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi penyeimbang kekuatan dunia. Kehadiran Indonesia di forum tersebut dipandang sebagai kesempatan emas untuk menunjukkan peran strategis negara ini dalam percaturan global.

Wakil Ketua Komisi I DPR, Dave Laksono, menyampaikan pandangannya bahwa Indonesia harus mampu berperan sebagai penyeimbang dan barometer bagi pusat-pusat kekuatan dunia. Pernyataan ini mencerminkan harapan agar Indonesia tidak hanya menjadi pengamat, tetapi juga pemain aktif yang mampu memberikan kontribusi signifikan dalam menjaga stabilitas dan perdamaian dunia.

KTT G7, yang merupakan forum informal bagi tujuh negara industri maju (Kanada, Perancis, Jerman, Italia, Jepang, Inggris, dan Amerika Serikat) serta Uni Eropa, menjadi platform penting bagi Indonesia untuk menyuarakan kepentingan nasional dan berkontribusi pada solusi isu-isu global. Dave Laksono meyakini bahwa Presiden Prabowo dapat memanfaatkan forum ini untuk membangun jaringan diplomatik yang kuat, mempromosikan kepentingan nasional, dan berpartisipasi aktif dalam pembahasan isu-isu krusial.

Posisi strategis Indonesia, menurut Dave, dapat dilihat dari berbagai sudut pandang, terutama berdasarkan pernyataan-pernyataan Presiden Prabowo sebelumnya mengenai kebijakan luar negeri dan kepemimpinan Indonesia di kancah internasional. Dengan kehadiran Presiden Prabowo di KTT G7, Indonesia bukan hanya dapat menegaskan perannya sebagai negara yang tidak memihak blok kekuatan mana pun, melainkan juga menjadi jembatan dan mediator untuk isu-isu global. Hal ini sejalan dengan prinsip politik luar negeri bebas aktif yang selama ini dianut Indonesia.

Dave juga mengapresiasi langkah Presiden Prabowo dalam meningkatkan posisi Indonesia di kancah internasional, termasuk melalui potensi bergabungnya Indonesia ke BRICS (Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan). Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen Indonesia untuk berperan aktif dalam membentuk tatanan dunia yang lebih adil dan inklusif.

Sebagai kekuatan ekonomi besar di Asia Tenggara, Indonesia memiliki kepentingan ekonomi yang signifikan. Oleh karena itu, Presiden Prabowo diharapkan dapat mempromosikan investasi, mendorong kerja sama perdagangan yang lebih adil, serta membahas isu-isu ekonomi global yang memengaruhi Indonesia, seperti rantai pasok, energi, dan transisi hijau di G7.

Sebelumnya, undangan resmi kepada Presiden Prabowo untuk menghadiri KTT G7 tahun 2025 di Kananaskis, Alberta, Kanada, telah disampaikan melalui Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya. Undangan tersebut juga disampaikan langsung oleh Perdana Menteri Kanada, Mark Carney, melalui sambungan telepon, menunjukkan betapa pentingnya kehadiran Indonesia dalam forum tersebut.

Partisipasi Indonesia di KTT G7 diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain kunci dalam percaturan global, serta memberikan kontribusi positif bagi penyelesaian isu-isu global yang mendesak. Indonesia memiliki potensi besar untuk menjadi penyeimbang kekuatan dunia, dan KTT G7 merupakan kesempatan emas untuk mewujudkan potensi tersebut.

  • Potensi Indonesia: Penyeimbang kekuatan dunia.
  • Forum: KTT G7.
  • Presiden: Prabowo Subianto.
  • Isu: Stabilitas dan perdamaian dunia.
  • Politik Luar Negeri: Bebas aktif.