Ancaman Global: Daftar Virus dengan Tingkat Kematian Tertinggi dalam Sejarah

Sepanjang sejarah peradaban manusia, virus telah menjadi musuh tak terlihat yang menyebabkan penderitaan dan kematian massal. Meskipun kemajuan ilmu kedokteran telah menghasilkan vaksin dan terapi antivirus untuk memerangi beberapa penyakit menular, sejumlah virus tetap menjadi ancaman serius karena tingkat kematiannya yang tinggi. Berikut adalah ulasan mengenai beberapa virus paling mematikan yang pernah tercatat, berdasarkan potensi fatalitasnya jika seseorang terinfeksi.

Daftar Virus Mematikan Sepanjang Sejarah:

  • Virus Marburg: Pertama kali diidentifikasi pada tahun 1967 di kalangan pekerja laboratorium di Jerman, virus Marburg menyebabkan demam hemoragik yang parah, mirip dengan Ebola. Gejalanya meliputi demam tinggi, pendarahan di seluruh tubuh, syok, kegagalan organ, dan seringkali berujung pada kematian. Tingkat kematian kasus bervariasi, mencapai hingga 83% dalam wabah di Republik Kongo (1998-2000) dan bahkan 100% dalam wabah di Uganda (2017).

  • Virus Ebola: Muncul secara bersamaan di Sudan dan Republik Demokratik Kongo pada tahun 1976, Ebola menyebar melalui kontak langsung dengan darah, cairan tubuh, atau jaringan dari individu atau hewan yang terinfeksi. Berbagai jenis virus Ebola memiliki tingkat kematian yang berbeda. Wabah terbesar terjadi di Afrika Barat pada tahun 2014, menginfeksi lebih dari 28.000 orang dan menyebabkan lebih dari 11.000 kematian.

  • Rabies: Infeksi rabies berkembang setelah gigitan atau cakaran dari mamalia yang terinfeksi. Vaksinasi dan perawatan antibodi yang cepat sangat penting untuk mencegah penyakit ini berkembang setelah paparan. Jika tidak diobati, virus rabies akan menyerang otak dan sistem saraf, dan setelah gejala muncul, kematian hampir pasti terjadi. Tingkat kematian rabies mencapai 99%.

  • HIV (Human Immunodeficiency Virus): Sejak pertama kali diidentifikasi pada awal 1980-an, HIV telah menjadi salah satu pembunuh terbesar di dunia. Diperkirakan sekitar 32 juta orang telah meninggal karena AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome), kondisi yang disebabkan oleh infeksi HIV. Meskipun pengobatan antivirus telah memungkinkan banyak orang untuk hidup lebih lama dengan HIV, penyakit ini tetap menjadi masalah kesehatan global yang signifikan.

  • Cacar: Pada tahun 1980, cacar dinyatakan telah diberantas secara global. Namun, sebelum itu, penyakit ini telah menghantui umat manusia selama ribuan tahun. Variola mayor, bentuk cacar yang parah, menyebabkan kematian pada sekitar 30% orang yang terinfeksi dan seringkali meninggalkan bekas luka permanen dan kebutaan. Cacar diperkirakan telah membunuh ratusan juta orang selama abad ke-20.

  • Virus Hanta: Sindrom Paru Hantavirus (HPS) pertama kali menarik perhatian di Amerika Serikat pada tahun 1993, ketika sepasang tunangan muda dan sehat meninggal karena sesak napas yang tidak dapat dijelaskan. Virus ini ditularkan melalui paparan kotoran tikus yang terinfeksi. Meskipun tidak menular dari manusia ke manusia, HPS memiliki tingkat kematian yang signifikan.

  • Influenza: Meskipun hanya sebagian kecil orang yang terinfeksi influenza meninggal, karena virus ini sangat menular, influenza tetap menjadi salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia. Pandemi flu paling mematikan dalam sejarah, yang dikenal sebagai flu Spanyol pada tahun 1918, menginfeksi 40% populasi dunia dan menyebabkan sekitar 50 juta kematian.

  • Demam Berdarah Dengue: Disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk, demam berdarah dengue telah menyebar ke seluruh wilayah tropis dan subtropis di seluruh dunia sejak pertama kali muncul pada tahun 1950-an. Setiap tahun, demam berdarah menginfeksi antara 100 hingga 400 juta orang. Meskipun tingkat kematiannya relatif rendah (sekitar 1%), demam berdarah dapat menyebabkan komplikasi yang mengancam jiwa jika tidak diobati.

  • Rotavirus: Rotavirus adalah penyebab umum diare pada bayi dan anak kecil. Setiap tahun, rotavirus menyebabkan sekitar 200.000 kematian, terutama di negara-negara berkembang di mana akses ke perawatan rehidrasi terbatas. Virus ini menyebar dengan cepat melalui jalur fekal-oral.

  • SARS-CoV (Severe Acute Respiratory Syndrome): Pertama kali diidentifikasi di Tiongkok pada tahun 2003, SARS adalah penyakit pernapasan yang parah yang disebabkan oleh virus corona. Setelah memicu wabah di Tiongkok, SARS menyebar ke 26 negara di seluruh dunia dan menewaskan 774 orang. Gejala SARS meliputi demam, menggigil, nyeri tubuh, dan seringkali berkembang menjadi pneumonia. Tingkat kematian SARS diperkirakan sekitar 9,6%.

  • SARS-CoV-2: Virus ini adalah penyebab COVID-19, pandemi global yang telah merenggut jutaan nyawa. Sejak pertama kali diidentifikasi pada Desember 2019 di Wuhan, Tiongkok, SARS-CoV-2 telah menyebar ke seluruh dunia, menyebabkan lebih dari 6,57 juta kematian hingga Oktober 2022. Virus ini menimbulkan risiko yang lebih tinggi bagi orang dengan kondisi kesehatan yang mendasarinya.

  • MERS-CoV (Middle East Respiratory Syndrome): MERS-CoV menyebabkan wabah di Arab Saudi pada tahun 2012 dan di Korea Selatan pada tahun 2015. Penyakit ini memiliki tingkat kematian yang tinggi, yaitu sekitar 35% dari orang yang terinfeksi. MERS-CoV menular dari unta ke manusia dan menyebabkan gejala seperti batuk, demam, dan sesak napas.