Krisis Air Bersih Melanda Perumahan di Bekasi, PDAM Ungkap Penyebab dan Upaya Penanganan
Krisis Air Bersih Melanda Perumahan di Bekasi, PDAM Ungkap Penyebab dan Upaya Penanganan
Kekeringan air bersih menghantui ribuan warga Perumahan Bumi Kahuripan Indah (BKI), Sukatani, Kabupaten Bekasi, sejak beberapa bulan terakhir. Kondisi ini memicu aksi protes warga yang merasa dirugikan oleh pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Bhagasasi.
Penyebab Utama: Kebocoran Pipa dan Kualitas Air yang Buruk
Menurut Direktur Usaha PDAM Tirta Bhagasasi, Ade Efendi Zarkasih, gangguan pasokan air disebabkan oleh dua faktor utama:
- Kebocoran Pipa: Titik kebocoran pipa berada tidak jauh dari Perumahan BKI, menyebabkan hilangnya sebagian air yang seharusnya didistribusikan ke pelanggan.
- Kualitas Air: PDAM Tirta Bhagasasi bekerja sama dengan pihak ketiga, PT CPU, untuk mendistribusikan air ke Perumahan BKI. Namun, selama kerja sama ini berjalan, banyak keluhan dari konsumen mengenai kualitas air yang buruk dari Instalasi Pengolahan Air (IPA) yang dikelola PT CPU.
Tindakan PDAM Tirta Bhagasasi
Menanggapi keluhan warga dan permasalahan yang ada, PDAM Tirta Bhagasasi telah mengambil langkah-langkah berikut:
- Perbaikan Pipa: Petugas lapangan sedang berupaya memperbaiki kebocoran pipa untuk memulihkan pasokan air secepatnya.
- Evaluasi Kerja Sama dengan PT CPU: PDAM akan segera memanggil PT CPU untuk membahas masalah kualitas air dan mengevaluasi nota kerja sama yang telah disepakati. Tidak menutup kemungkinan PDAM akan mengakhiri kerja sama jika PT CPU tidak dapat meningkatkan kualitas air.
- Opsi Interkoneksi Pipa: PDAM sedang mempertimbangkan opsi untuk menghubungkan pipa ke saluran milik PDAM Tirta Bhagasasi Cabang Cikarang Barat. Tujuannya adalah untuk memastikan distribusi air ke pelanggan kembali normal.
Keluhan Warga dan Dampak Krisis Air
Krisis air bersih ini telah berdampak signifikan pada kehidupan sehari-hari warga Perumahan BKI. Rio Harmonis, salah seorang warga, mengungkapkan bahwa sekitar 1.900 KK terkena dampak dari gangguan pasokan air ini. Mereka terpaksa membeli air galon untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti memasak dan mandi. Bahkan, beberapa warga harus mengeluarkan hingga Rp 60.000 per hari untuk membeli air galon.
Selain itu, warga juga mengeluhkan tagihan air bulanan yang terus berjalan, bahkan cenderung membengkak meskipun pasokan air tidak lancar. Hal ini menambah beban ekonomi warga di tengah krisis air bersih yang sedang berlangsung.
Warga berharap PDAM Tirta Bhagasasi segera memberikan solusi yang komprehensif untuk mengatasi masalah ini. Mereka mengusulkan pembangunan penampungan air yang besar untuk mencukupi kebutuhan air di Perumahan BKI. Dengan adanya penampungan air, warga berharap dapat memiliki akses air bersih yang stabil dan terjangkau.
Solusi Jangka Panjang
Untuk mengatasi krisis air bersih di Perumahan BKI secara berkelanjutan, PDAM Tirta Bhagasasi perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap sistem distribusi air. Hal ini meliputi identifikasi dan perbaikan kebocoran pipa, peningkatan kualitas air, dan peningkatan kapasitas produksi air.
Selain itu, PDAM juga perlu menjalin komunikasi yang baik dengan warga untuk menyampaikan informasi yang akurat dan transparan mengenai upaya penanganan krisis air. Dengan adanya komunikasi yang baik, warga akan merasa lebih tenang dan percaya bahwa PDAM serius dalam menyelesaikan masalah ini.