Diduga Alami Gangguan Kejiwaan, Seorang Pemuda Nekat Terjun ke Sungai di Aceh Utara
Kabar duka menyelimuti Kabupaten Aceh Utara setelah seorang pemuda bernama S, berusia 21 tahun, dilaporkan menghilang usai diduga melompat ke Sungai Krueng Pirak di Desa Parang IX, Kecamatan Matangkuli. Kejadian ini sontak mengundang perhatian warga sekitar, menyebabkan kemacetan panjang di sekitar lokasi kejadian.
Menurut keterangan pihak kepolisian, tepatnya dari Kepala Seksi Hubungan Masyarakat Polres Aceh Utara, AKP Bambang, insiden ini bermula ketika warga menemukan sebuah sepeda motor jenis Supra X dan sepasang sandal di atas jembatan yang melintang di atas sungai. Temuan ini menimbulkan kecurigaan dan mendorong warga untuk melaporkannya ke Polsek Matangkuli. Identifikasi awal mengarah pada S, warga Desa Cibrek, Kecamatan Tanah Luas, sebagai pemilik kendaraan tersebut.
Lebih lanjut, AKP Bambang mengungkapkan bahwa pihak keluarga telah memberikan informasi penting terkait kondisi kejiwaan S. Berdasarkan penuturan keluarga, S diketahui kerap kali mengeluhkan adanya bisikan-bisikan aneh yang menghantuinya. Bahkan, sebelumnya S pernah mencoba melakukan percobaan bunuh diri dengan melompat ke dalam sumur di kediamannya, namun berhasil diselamatkan oleh anggota keluarga.
"Korban sempat bercerita kepada ibunya mengenai bisikan gaib yang memerintahkannya untuk melompat ke sungai," ujar AKP Bambang. Setelah menceritakan hal tersebut, S disebut beraktivitas seperti biasa, membuat sang ibu merasa tenang dan tidak menyangka bahwa anaknya akan benar-benar melakukan tindakan nekat tersebut.
Saat ini, tim SAR gabungan dari berbagai unsur, termasuk kepolisian, TNI, dan relawan, tengah melakukan upaya pencarian intensif di sepanjang aliran Sungai Krueng Pirak. Sementara itu, petugas kepolisian juga disiagakan di lokasi kejadian untuk mengatur arus lalu lintas yang tersendat akibat kerumunan warga yang ingin menyaksikan proses pencarian.
AKP Bambang mengimbau kepada masyarakat, khususnya yang memiliki anggota keluarga dengan riwayat gangguan kejiwaan, untuk segera mencari pertolongan medis profesional. "Kami mengimbau masyarakat untuk melibatkan tim medis jika ada gangguan di keluarga," tegasnya, menekankan pentingnya penanganan medis yang tepat bagi individu yang mengalami masalah kejiwaan.
Kasus ini menjadi pengingat akan pentingnya kesadaran dan penanganan masalah kesehatan mental di masyarakat. Dukungan keluarga dan akses terhadap layanan kesehatan mental yang memadai dapat menjadi kunci untuk mencegah kejadian serupa di masa depan.