Kenaikan Harga Emas Pacu Saham J Resources Asia Pasifik, Analis Sarankan Investor Ambil Sikap Hati-hati
Saham PT J Resources Asia Pasifik Tbk (PSAB), perusahaan pertambangan emas, menunjukkan peningkatan signifikan dalam beberapa waktu terakhir. Dalam sepekan terakhir, saham PSAB mencatat kenaikan sebesar 65,06%, melonjak dari Rp 312 menjadi Rp 515. Jika ditilik dalam sebulan terakhir, kenaikan mencapai 75,17%, dan secara year-to-date (sepanjang tahun) saham ini telah menguat sebesar 120,09%.
Menurut Liza Camelia Suryanata, Head of Research Kiwoom Sekuritas Indonesia, pergerakan saham PSAB sangat dipengaruhi oleh fluktuasi harga emas. Sebagai perusahaan tambang emas murni (pure-play), PSAB sangat sensitif terhadap perubahan harga komoditas tersebut. Kenaikan harga emas sendiri dipicu oleh beberapa faktor, termasuk ketegangan perdagangan global dan pembelian emas secara besar-besaran oleh bank sentral.
Ketidakpastian ekonomi global mendorong investor untuk mencari aset yang dianggap aman (safe haven), dan emas menjadi pilihan utama. Bank sentral di berbagai negara juga aktif mengakumulasi emas, dengan pembelian mencapai sekitar 80 ton per bulan, yang semakin mendorong kenaikan harga.
Selain faktor eksternal, kinerja PSAB juga dipengaruhi oleh proyek pengembangan tambang emas Doup di Bolaang Mongondow Timur, Sulawesi Utara. Proyek ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas produksi emas dan memperbaiki kinerja keuangan perusahaan. Namun, realisasi proyek ini masih menghadapi ketidakpastian, karena diperkirakan baru akan mulai berproduksi pada akhir 2025 atau awal 2026. Tambang Doup sendiri memegang sekitar 60% sumber daya dan cadangan PSAB, sehingga kelancaran proyek ini sangat krusial bagi perusahaan.
Meskipun prospek PSAB terlihat menjanjikan, Liza menyarankan investor untuk bersikap hati-hati. Mengingat kenaikan harga saham yang signifikan dalam waktu singkat, ia merekomendasikan investor untuk hold atau wait and see. Bahkan, ia menyarankan untuk mempertimbangkan sell on strength atau mengurangi posisi (take profit) untuk mengamankan keuntungan.
Kinerja keuangan PSAB pada kuartal I-2025 menunjukkan peningkatan yang signifikan. Laba tahun berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai 11,45 juta dollar AS, melonjak 412,4% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya sebesar 2,23 juta dollar AS. Penjualan juga mengalami kenaikan, mencapai 66,74 juta dollar AS di akhir Maret 2025, dibandingkan 62,83 juta dollar AS di akhir Maret 2024.
Goldman Sachs memproyeksikan harga emas dapat mencapai 3.700 dollar AS pada akhir 2025. Sepanjang tahun 2025, harga emas telah mengalami pertumbuhan sebesar 27,5% dalam enam bulan terakhir, mengindikasikan tren positif yang berkelanjutan.