Nakhoda Tugboat Meninggal Dunia di Perairan Belitung Saat Pelayaran ke Medan
Nahas menimpa seorang nakhoda kapal Tugboat (TB) Bening III bernama Mulin Warula (49), yang dilaporkan menghembuskan nafas terakhir di tengah pelayaran di perairan utara Belitung, Kepulauan Bangka Belitung. Kejadian tragis ini terjadi saat kapal tersebut tengah dalam perjalanan menuju Medan.
Tim SAR (Search and Rescue) segera bergerak cepat melakukan evakuasi jenazah Mulin Warula menuju RSUD Marsidi Judono. Sayangnya, setibanya di rumah sakit, petugas medis menyatakan bahwa nakhoda tersebut telah meninggal dunia saat masih berada di atas tugboat.
Menurut Kepala Kantor SAR Pangkalpinang, I Made Oka Astawa, insiden ini terjadi pada Minggu (8/6/2025) dini hari, sekitar pukul 03.00 WIB. Oka menjelaskan bahwa Mulin Warula, yang berasal dari Kalimantan Tengah, tiba-tiba mengalami sesak napas. Meskipun rekan-rekannya telah berupaya memberikan pertolongan semaksimal mungkin, namun nyawa Mulin tidak dapat diselamatkan dan ia dinyatakan meninggal dunia sekitar setengah jam kemudian.
Lebih lanjut, Oka mengungkapkan bahwa posisi tugboat saat kejadian berada sekitar 54 nautical mile dari Unit Siaga SAR Tanjung Pandan. Menindaklanjuti kejadian ini, kapal TB Bening III diarahkan untuk segera menuju pelabuhan terdekat. Pada pukul 15.34 WIB, agen TB Bening III menghubungi Kansar Pangkalpinang untuk menginformasikan bahwa kapal mereka telah mendekati area anchor pelabuhan Tanjung Pandan dan meminta bantuan evakuasi terhadap jenazah nakhoda.
Menanggapi permintaan tersebut, Kansar Pangkalpinang segera memberangkatkan tim rescue dari Unit Siaga SAR Tanjung Pandan menuju lokasi kapal TB Bening III. Lokasi kapal berada pada koordinat 2° 35.819'S 107° 32.837'E, yang berjarak sekitar 10 nautical mile dari pelabuhan Tanjung Pandan.
Tim SAR gabungan bergerak cepat menuju lokasi kapal menggunakan Kapal RIB (Rigid Inflatable Boat) milik Basarnas. Berdasarkan informasi yang dihimpun, kapal TB Bening III bertolak dari Pelabuhan Sampit, Kalimantan Tengah, pada tanggal 4 Juni 2025. Kapal tersebut sedang menarik tongkang dengan tujuan Pelabuhan Belawan, Medan, ketika insiden tragis ini terjadi.