Tragedi Haji Ilegal: Warga Pamekasan Meninggal di Tanah Suci Setelah Tergiur Paket Haji Plus

Kisah tragis menimpa Syukron Mahbub, seorang warga Pamekasan, Jawa Timur, yang menghembuskan nafas terakhir di tengah gurun Arab Saudi. Ia menjadi korban praktik haji ilegal yang menjanjikan kemudahan namun berujung petaka. Syukron diketahui berangkat ke Tanah Suci dengan iming-iming paket haji plus yang ditawarkan oleh sebuah agen perjalanan. Biaya yang dikeluarkan untuk mewujudkan impiannya berhaji tidaklah sedikit, mencapai Rp 105 juta, hasil dari pinjaman dan menggadaikan emas.

Keberangkatan Syukron tidak menimbulkan kecurigaan di kalangan keluarga karena ia mengaku telah melunasi biaya haji plus jauh-jauh hari, sekitar dua tahun sebelumnya. Ia berangkat dengan menggunakan visa ziarah multiple, sebuah celah yang kerap dimanfaatkan oleh oknum tidak bertanggung jawab untuk memberangkatkan calon haji secara ilegal. Ironisnya, keluarga tidak mengetahui secara pasti nama agen perjalanan yang memberangkatkan Syukron. Informasi yang beredar hanya menyebutkan dua nama yang diduga bertanggung jawab, berasal dari wilayah Palengaan dan Karang Penang, Sampang. Keluarga menduga bahwa biaya yang dikeluarkan Syukron bisa jadi lebih besar dari Rp 105 juta yang mereka ketahui.

Peristiwa nahas ini bermula ketika rombongan Syukron yang berjumlah 13 orang berusaha memasuki Mekkah. Namun, upaya mereka terendus oleh otoritas keamanan Arab Saudi. Rombongan tersebut terpecah setelah terkena razia. Empat orang ditangkap, sementara sembilan lainnya diusir ke Jeddah. Setelah tiba di Jeddah, sembilan orang ini kembali terpisah. Tiga di antaranya, termasuk Syukron, nekat mencoba kembali memasuki Mekkah. Malang tak dapat ditolak, di tengah perjalanan, sopir taksi yang mereka tumpangi menurunkan mereka di tengah gurun karena takut ditangkap polisi. Akibatnya, Syukron dan kedua rekannya harus berjalan kaki di tengah terik matahari hingga mengalami dehidrasi berat. Syukron ditemukan meninggal dunia di Gurun Taniem, wilayah perbatasan Makkah dan Madinah, pada 27 Mei 2025. Dua rekannya ditemukan dalam kondisi dehidrasi dan dilarikan ke rumah sakit di Mekkah.

Kasus ini menjadi pengingat pahit tentang bahaya tergiur dengan iming-iming haji murah atau haji plus yang tidak resmi. Masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati dan memastikan keberangkatan haji melalui jalur yang legal dan terpercaya agar terhindar dari risiko serupa.