Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengumumkan rencana peluncuran uji coba program Car Free Night (CFN) pada akhir Juni 2025, sebuah inisiatif yang akan melengkapi program Car Free Day (CFD) yang telah berjalan rutin setiap Minggu pagi. CFN diharapkan menjadi jawaban atas meningkatnya animo masyarakat untuk beraktivitas di ruang publik pada malam hari, serta memberikan dimensi baru dalam pemanfaatan ruang kota.

CFN, yang rencananya akan diimplementasikan setiap Sabtu malam mulai pukul 22.00 WIB hingga dini hari, menawarkan konsep yang berbeda dari CFD. Sementara CFD lebih berfokus pada kegiatan olahraga dan kesehatan di pagi hari, CFN dirancang sebagai ruang publik multifungsi yang mengakomodasi hiburan, rekreasi malam, dan pertunjukan seni budaya. Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno, menekankan bahwa CFN bertujuan untuk menambah kebahagiaan warga Jakarta selain manfaat kesehatan yang sudah didapatkan dari CFD.

Lokasi pelaksanaan CFN akan tetap berada di jantung kota, yaitu kawasan Sudirman–Thamrin, yang telah menjadi ikon kegiatan publik seperti CFD dan berbagai acara komunitas lainnya. Selama CFN berlangsung, kawasan ini akan steril dari kendaraan bermotor, memberikan kesempatan bagi warga untuk menikmati suasana malam Jakarta yang bebas dari polusi dan kebisingan.

Untuk menyambut peluncuran CFN, Pemprov DKI Jakarta telah menyiapkan serangkaian acara yang akan memeriahkan suasana. Pertunjukan seni dan budaya Betawi akan digelar di tiga lokasi strategis:

• Dukuh Atas
• Gelora Bung Karno (GBK) Senayan
• Air Mancur Bundaran HI

Acara yang akan dimulai pada Minggu, 29 Juni 2025 ini, akan melibatkan sekitar 5.000 peserta dan menampilkan berbagai atraksi menarik, mulai dari pencak silat, tari tradisional, musik, hingga kuliner khas Betawi. Kehadiran CFN juga merupakan bagian dari komitmen Pemprov DKI Jakarta untuk mengurangi emisi karbon dan menciptakan ruang publik yang ramah lingkungan serta inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat. CFN diharapkan dapat menjadi magnet baru bagi wisatawan lokal maupun mancanegara, sekaligus meningkatkan citra Jakarta sebagai kota modern yang berbudaya dan berkelanjutan.