Peran Vital Susu dalam Program Makan Bergizi Gratis untuk Pertumbuhan Optimal Anak
Susu Sebagai Komponen Esensial dalam Program Makan Bergizi Gratis
Jakarta - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dicanangkan pemerintah menempatkan gizi seimbang sebagai fondasi penting bagi tumbuh kembang anak-anak Indonesia. Dalam konteks ini, susu memegang peranan vital sebagai pelengkap nutrisi yang signifikan.
Tim Pakar Bidang Susu Badan Gizi Nasional (BGN), Prof. Epi Taufik dari Institut Pertanian Bogor (IPB), menjelaskan bahwa program pemberian susu di sekolah telah memberikan manfaat bagi lebih dari 160 juta anak di seluruh dunia, berdasarkan data dari International Dairy Federation (IDF). "Susu menjadi elemen pelengkap yang menyempurnakan nilai gizi dari paket makanan yang diberikan dalam program MBG," ujarnya.
Kepala BGN, Dadan Hindayana, sebelumnya mengungkapkan pengalaman pribadinya bahwa konsumsi susu yang tinggi, hingga 2 liter per hari, berkontribusi pada pertumbuhan tinggi badan anaknya yang melampaui dirinya.
Kandungan Kalsium dan Nutrisi Esensial dalam Susu
Berdasarkan perhitungan internal BGN, kandungan kalsium dalam paket makanan MBG saat ini berkisar antara 7 hingga 12 persen dari Angka Kecukupan Gizi (AKG). Prof. Epi menekankan bahwa nilai ini penting untuk mendukung human peak height velocity (perkembangan tinggi badan manusia).
"Anak-anak membutuhkan setidaknya 25 persen AKG kalsium. Susu, dalam bentuk cairnya, menjadi sumber kalsium yang paling mudah dicerna dan siap tersedia," jelasnya. Susu menyediakan 13 nutrien esensial yang berperan sebagai bahan bakar utama bagi pertumbuhan anak, termasuk kalsium, vitamin D, B12, dan protein.
"Tubuh kita tidak dapat memproduksi kalsium sendiri, sehingga kita perlu mendapatkannya dari makanan," tegas Prof. Epi. Susu dan produk olahan susu merupakan sumber kalsium cair terbaik dibandingkan sumber padat lainnya. Kalsium, vitamin D, serta vitamin dan mineral lain dalam susu sangat penting untuk menjaga kesehatan tulang dan gigi.
Manfaat Susu dalam Mengatasi Stunting dan Meningkatkan Kognitif
Sebuah penelitian di India pada tahun 2022 menunjukkan bahwa konsumsi susu memberikan dampak positif yang signifikan bagi anak-anak yang kekurangan gizi, terutama dalam mengatasi masalah stunting (terhambatnya pertumbuhan) dan kekurusan. Selain itu, susu juga terbukti meningkatkan keterampilan kognitif pada anak-anak usia sekolah.
"Produk susu yang akan diberikan dalam program MBG untuk siswa TK/PAUD hingga SD/MI adalah susu UHT atau pasteurisasi, dengan volume 115 mililiter per hari. Sementara untuk siswa SMP/MTs hingga SMA/SMK/MA, volumenya 125 ml. Kedua kelompok pelajar ini akan menerima produk susu yang mengandung minimal 20 persen susu segar," papar Prof. Epi.
Komposisi gizi susu yang diberikan harus sesuai dengan Peraturan BPOM Nomor 13/2023 tentang Kategori Pangan, yaitu susu cair plain lain dalam bentuk susu lemak penuh rekombinasi dengan kadar lemak minimal 3 persen, protein minimal 2,7 persen, serta kadar karbohidrat dan mineral minimal 7,8 persen.
Kesesuaian Volume Susu dengan Pedoman Gizi Seimbang
Pedoman Gizi Seimbang dalam Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes) Nomor 41 Tahun 2014 serta Guidelines on Milk Consumption for School-Age Children dari FAO & WHO merekomendasikan konsumsi susu harian sebanyak satu hingga dua gelas atau sekitar 200–400 ml per hari bagi anak-anak usia TK hingga SMA. Volume susu yang diberikan dalam program MBG telah sesuai dengan pedoman tersebut, karena berada di bawah anjuran maksimal.