Indonesia dan Prancis Jalin Kemitraan Strategis untuk Tata Kelola AI dan Perlindungan Anak di Dunia Maya
Indonesia mempererat kerja sama dengan Prancis dalam upaya memperkuat infrastruktur digital nasional dan mendorong transformasi digital yang berkelanjutan. Kemitraan ini mencakup berbagai aspek krusial, mulai dari pengembangan startup, regulasi terkait kecerdasan buatan (AI), hingga perlindungan anak-anak di dunia maya.
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, mengungkapkan bahwa kolaborasi ini akan menjadi fondasi penting dalam mewujudkan ekosistem digital yang aman, sehat, dan produktif bagi seluruh masyarakat Indonesia. Beberapa proyek konkret yang telah berjalan sebagai bagian dari kerja sama ini meliputi pembangunan pusat data nasional dan peluncuran satelit SATRIA-1 yang bertujuan untuk memperluas akses internet di seluruh pelosok negeri.
Fokus pada Pengembangan Startup dan Inovasi Digital
Selain infrastruktur, kedua negara juga aktif menjajaki peluang kolaborasi dalam pengembangan startup dan ekosistem inovasi digital. Meutya Hafid menekankan pentingnya pertukaran praktik terbaik dan pengetahuan untuk mendorong pertumbuhan industri startup di Indonesia. Inisiatif ini diharapkan dapat menciptakan lapangan kerja baru, menarik investasi, dan meningkatkan daya saing ekonomi digital Indonesia di tingkat global.
Perlindungan Anak di Ruang Siber: Prioritas Utama
Salah satu fokus utama dalam kerja sama ini adalah perlindungan anak-anak di ruang siber. Pemerintah Indonesia menyadari betul tantangan yang dihadapi generasi muda dalam era digital ini, termasuk risiko terpapar konten negatif, cyberbullying, dan eksploitasi online. Oleh karena itu, kolaborasi dengan Prancis akan difokuskan pada pengembangan kebijakan, regulasi, dan teknologi yang efektif untuk melindungi anak-anak dari bahaya di dunia maya.
Sebagai langkah konkret, pemerintah telah meluncurkan Peraturan Pemerintah tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Perlindungan Anak (PP TUNAS). Aturan ini mengatur berbagai aspek, termasuk batasan usia akses anak ke media sosial, dengan tujuan menciptakan lingkungan digital yang lebih aman dan kondusif bagi tumbuh kembang anak-anak.
Pengembangan Ekonomi Digital dan Literasi Digital
Meutya Hafid juga menyoroti pentingnya pengembangan ekonomi digital sebagai salah satu pilar utama dalam transformasi digital Indonesia. Ia menyebut industri game sebagai sektor strategis yang memiliki potensi besar untuk pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. Kementerian Komunikasi dan Digital bekerja sama dengan Asosiasi Game Indonesia (AGI) untuk mengembangkan program-program yang mendukung pengembangan developer game lokal dan memperluas pasar untuk produk game lokal.
Selain itu, pemerintah juga berupaya meningkatkan literasi digital di seluruh lapisan masyarakat, terutama di wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal). Kerja sama dengan media lokal menjadi salah satu strategi untuk memperluas jangkauan edukasi digital dan memastikan bahwa seluruh masyarakat Indonesia memiliki akses terhadap informasi dan keterampilan yang dibutuhkan untuk berpartisipasi aktif dalam era digital.