Temuan Program Kesehatan Gratis: Ratusan Ribu Masyarakat Terdeteksi Pra-Diabetes

Lonjakan Kasus Pra-Diabetes Terdeteksi Lewat Program Kesehatan Gratis

Kesadaran masyarakat akan pentingnya pemeriksaan gula darah secara rutin masih rendah. Banyak orang baru menyadari perlunya tes gula darah setelah didiagnosis menderita diabetes melitus. Padahal, deteksi dini melalui pemeriksaan gula darah dapat mencegah perkembangan diabetes melitus, terutama jika terdeteksi pada tahap pra-diabetes.

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia melalui Program Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) atau Cek Kesehatan Gratis (CKG) menemukan fakta yang mengkhawatirkan. Sejak diluncurkan pada Februari 2025, program ini mendapati banyak peserta mengalami pra-diabetes. Dari 357 ribu orang yang diperiksa, sekitar 180 ribu di antaranya terindikasi pra-diabetes dan hipertensi. Temuan ini menjadi sinyal pentingnya meningkatkan kesadaran masyarakat akan risiko dan pencegahan diabetes.

Mengenal Pra-Diabetes dan Pentingnya Deteksi Dini

Pra-diabetes adalah kondisi di mana kadar gula darah lebih tinggi dari normal, tetapi belum mencapai ambang batas diagnosis diabetes melitus. Kerusakan jangka panjang akibat diabetes melitus dapat dimulai pada tahap pra-diabetes. Oleh karena itu, deteksi dini dan perubahan gaya hidup sangat penting untuk mencegah perkembangan menjadi diabetes.

Memahami Kadar Gula Darah

Berikut adalah perbandingan kadar gula darah pada kondisi normal, pra-diabetes, dan diabetes:

  • Normal:
    • Gula darah sewaktu: di bawah 200 mg/dL
    • Gula darah puasa: di bawah 100 mg/dL
    • Kadar A1C: di bawah 5,7 persen
  • Pra-diabetes:
    • Gula darah sewaktu: di bawah 200 mg/dL
    • Gula darah puasa: 100-125 mg/dL
    • Kadar A1C: antara 5,7 persen hingga 6,4 persen
  • Diabetes:
    • Gula darah sewaktu: di atas 200 mg/dL
    • Gula darah puasa: 126 mg/dL ke atas (dalam 2 kali pemeriksaan)
    • Kadar A1C: 6,5 persen ke atas

Jenis-Jenis Pemeriksaan Gula Darah

Ada beberapa jenis pemeriksaan gula darah yang umum dilakukan, antara lain:

  1. Tes A1C (Glycated Hemoglobin Test):
    • Mengukur kadar gula darah rata-rata selama 2-3 bulan terakhir.
    • Memberikan gambaran akurat tentang kontrol gula darah jangka panjang.
  2. Tes Gula Darah Puasa:
    • Sampel darah diambil setelah berpuasa selama minimal 6 jam (biasanya semalaman).
    • Mengukur kadar gula darah saat perut kosong.
  3. Tes Gula Darah Sewaktu (Random):
    • Sampel darah diambil kapan saja tanpa perlu berpuasa.
    • Berguna untuk pemantauan cepat atau diagnosis awal, tetapi perlu dikonfirmasi dengan tes lain.

Anjuran Frekuensi Pemeriksaan Gula Darah

Bagi individu sehat tanpa keluhan, pemeriksaan gula darah dianjurkan minimal setahun sekali. Jika memiliki faktor risiko seperti obesitas atau riwayat keluarga dengan diabetes, pemeriksaan perlu dilakukan lebih sering. Bagi mereka yang sudah terdiagnosis pra-diabetes atau diabetes, pemeriksaan rutin sangat penting untuk memantau kadar gula darah dan efektivitas pengobatan.