Keterlambatan Transportasi, Sejumlah Jemaah Haji Indonesia Sempat Mengalami Kendala di Arafah
Momen puncak ibadah haji di Arafah diwarnai dengan keluhan dari sejumlah jemaah haji asal Indonesia terkait keterlambatan transportasi. Video yang merekam situasi tersebut viral di media sosial, memicu perhatian publik terhadap penyelenggaraan haji tahun ini.
Dalam video yang beredar, terlihat dan terdengar jemaah haji mengungkapkan kesulitan yang mereka alami. Beberapa di antaranya mengaku terpisah dari rombongan dan tidak mendapatkan tempat di tenda yang telah disediakan, sehingga terpaksa beristirahat di area terbuka. Keterlambatan bus yang seharusnya menjemput mereka dari Muzdalifah menuju Mina juga menjadi sumber utama kekecewaan.
"Tolong Komisi 8 Bu Haji Ansari kami bersama jemaah haji, sudah 4 jam bus gak ada, petugas gak ada hanya lewat saja barusan," ujar seorang jemaah dalam video tersebut, menggambarkan situasi yang mereka hadapi. Akibat keterlambatan ini, sejumlah jemaah memilih untuk berjalan kaki menuju Mina, menempuh jarak yang cukup jauh, diperkirakan mencapai 10 kilometer. Beberapa jemaah bahkan terpaksa menggunakan jasa taksi dengan tarif yang sangat tinggi, mencapai belasan juta rupiah, untuk mencapai tujuan.
Menanggapi keluhan tersebut, Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kementerian Agama Lamongan, Abdul Ghofur, menjelaskan bahwa keterlambatan bus disebabkan oleh kepadatan lalu lintas di jalan menuju Mina. Jumlah pejalan kaki yang sangat banyak menghambat pergerakan bus.
"Bus akhinya mengambil skenario alternatif sebagaimana kebijakan Arab Saudi, melalui syarikah dan berakibat keterlambatan penjemputan," kata Ghofur.
Lebih lanjut, Abdul Ghofur memastikan bahwa seluruh jemaah haji asal Lamongan telah tiba di Mina dalam keadaan sehat dan selamat. Ia juga menambahkan bahwa pihaknya terus berupaya untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para jemaah haji.
"Sejak kemarin semua jamaah sudah di Mina, sehat dan aman bahagia," tandas Ghofur.
Keterlambatan transportasi ini menjadi catatan penting dalam evaluasi penyelenggaraan haji tahun ini. Diharapkan, kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang, dan pelayanan kepada jemaah haji dapat ditingkatkan secara berkelanjutan.