Kaburnya 19 Narapidana Nabire Diduga Terencana, Bukan Aksi Spontan
Aksi pelarian 19 narapidana dari Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Nabire, Papua Tengah, tengah menjadi sorotan. Insiden yang terjadi pada Senin, 2 Juni 2025, itu kini diselidiki lebih lanjut oleh pihak berwenang.
Kepala Lapas Kelas IIB Nabire, Eko Saputra, mengungkapkan kecurigaannya bahwa kaburnya para narapidana tersebut bukanlah tindakan spontanitas, melainkan sebuah rencana yang telah disusun secara matang. Dugaan ini muncul berdasarkan analisis pola dan eksekusi pelarian yang dinilai terorganisir.
Menurut Eko, insiden bermula ketika dua narapidana meminta izin untuk pergi ke ruang registrasi. Saat pintu keluar, sekelompok narapidana lainnya secara tiba-tiba menyerbu petugas dari arah belakang dan melarikan diri. Pihak Lapas menduga bahwa momen ini telah dimanfaatkan sebagai celah untuk melancarkan aksi pelarian yang lebih besar.
"Pola dan eksekusi pelarian menunjukkan bahwa aksi ini bukan spontanitas, melainkan rencana yang telah disusun sebelumnya," ujar Eko dalam keterangan tertulisnya.
Menanggapi kejadian ini, Lapas Nabire telah mengambil langkah-langkah evaluasi menyeluruh terhadap prosedur pengamanan dan sistem operasional. Koordinasi intensif juga dilakukan dengan Polres Nabire dan Kodim Nabire untuk melakukan pengejaran terhadap para narapidana yang melarikan diri. Dari 19 narapidana yang kabur, 11 di antaranya diduga merupakan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), sementara 8 lainnya bukan anggota KKB. Hingga saat ini, aparat kepolisian dan unsur TNI terus melakukan pengejaran terhadap para narapidana yang masih buron.
Berikut adalah poin-poin penting terkait insiden ini:
- Jumlah Narapidana Kabur: 19 orang
- Tanggal Kejadian: 2 Juni 2025
- Lokasi: Lapas Kelas IIB Nabire, Papua Tengah
- Dugaan Penyebab: Perencanaan matang, bukan spontanitas
- Tindakan yang Dilakukan: Evaluasi prosedur pengamanan, koordinasi dengan Polres dan Kodim Nabire, pengejaran narapidana
- Keterlibatan KKB: 11 dari 19 narapidana diduga anggota KKB