Pembagian Daging Kurban di Cikiwul Bekasi Diprotes Warga Akibat Pungutan Biaya Tebus
Viral di media sosial sebuah video yang memperlihatkan keluhan warga Cikiwul, Kecamatan Bantargebang, Kota Bekasi terkait pembagian daging kurban. Dalam video tersebut, warga yang telah memiliki kupon untuk menukarkan daging kurban, justru dimintai sejumlah uang untuk menebus daging tersebut.
Kejadian ini memicu reaksi keras dari masyarakat, terutama karena adanya dugaan pungutan liar dalam proses pembagian daging kurban yang seharusnya menjadi momen berbagi kebahagiaan. Video yang diunggah di media sosial itu memperlihatkan beberapa warga yang mengaku harus membayar Rp 15.000 untuk setiap kantong daging kurban yang mereka terima.
Seorang ibu dalam video tersebut mengungkapkan bahwa dirinya harus membayar Rp 45.000 untuk tiga kantong daging kurban. Hal ini tentu saja memberatkan warga, terutama mereka yang kurang mampu. Perekam video pun mempertanyakan dasar pungutan biaya tebus daging kurban tersebut.
Menanggapi viralnya video tersebut, Kapolsek Bantargebang, Kompol Sukadi, menyatakan bahwa pihaknya telah menindaklanjuti laporan tersebut dan melakukan mediasi antara pihak-pihak terkait. Menurutnya, masalah ini telah diselesaikan secara kekeluargaan dan musyawarah. Meskipun demikian, belum ada penjelasan detail mengenai alasan pungutan biaya tebus daging kurban tersebut dan bagaimana hasil musyawarah tersebut dapat diterima oleh semua pihak.
Kasus ini menjadi sorotan karena bertentangan dengan semangat Idul Adha yang seharusnya menjadi momen berbagi dan kepedulian terhadap sesama. Diharapkan, kejadian serupa tidak terulang kembali dan proses pembagian daging kurban dapat dilakukan secara transparan dan tanpa memberatkan warga.
Daging kurban seharusnya diberikan secara cuma-cuma kepada mereka yang membutuhkan, tanpa adanya pungutan biaya apapun. Pungutan semacam ini tidak dibenarkan dan dapat merusak makna dari ibadah kurban itu sendiri. Pemerintah daerah dan aparat kepolisian diharapkan dapat mengawasi dan menindak tegas praktik-praktik pungutan liar yang merugikan masyarakat.
Kejadian di Cikiwul ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak untuk lebih berhati-hati dan transparan dalam pengelolaan dan pembagian daging kurban. Masyarakat juga diharapkan lebih aktif melaporkan jika menemukan adanya indikasi pungutan liar atau praktik-praktik yang merugikan dalam proses pembagian daging kurban.