Ratusan Bintara Polri dengan Kompetensi Khusus Siap Kawal Ketahanan Pangan Nasional

Sebanyak 593 bintara Polri dengan kompetensi khusus di bidang ketahanan pangan, kesehatan, dan gizi telah menyelesaikan pendidikan mereka dan siap diterjunkan untuk mendukung program-program strategis pemerintah.

Bintara-bintara ini, yang terdiri dari 434 polisi laki-laki dan 159 polisi wanita, memiliki latar belakang pendidikan yang relevan dengan tugas yang akan mereka emban. Mereka berasal dari berbagai disiplin ilmu, termasuk pertanian, peternakan, perikanan, gizi, dan kesehatan masyarakat. Dengan bekal pengetahuan dan keterampilan yang memadai, mereka diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional dan meningkatkan kualitas gizi masyarakat.

Pelantikan para bintara kompetensi khusus ini dilaksanakan di dua lokasi berbeda. Polisi wanita dilantik di Sekolah Polisi Wanita (Sepolwan) Lemdiklat Polri, Jakarta Selatan, sementara polisi laki-laki dilantik di Pusat Pendidikan Pembinaan Masyarakat (Pusdik Binmas) Lemdiklat Polri, Jawa Tengah. Upacara pelantikan tersebut dipimpin oleh pejabat tinggi Polri yang menekankan pentingnya peran para bintara dalam mendukung program-program prioritas pemerintah.

Para bintara ini akan bertugas sebagai Bhabinkamtibmas (Bhayangkara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat) di berbagai wilayah di Indonesia. Sebagai Bhabinkamtibmas, mereka akan menjadi ujung tombak Polri dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, serta berperan aktif dalam mendukung program-program ketahanan pangan dan gizi di tingkat lokal. Mereka akan bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, petani, peternak, nelayan, ahli gizi, dan tenaga kesehatan, untuk memastikan program-program tersebut berjalan efektif dan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat.

Pendidikan yang telah mereka tempuh selama lima bulan dirancang khusus untuk membekali mereka dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas-tugas terkait ketahanan pangan dan gizi. Kurikulum pendidikan tersebut meliputi berbagai materi, seperti teknik pertanian modern, manajemen peternakan dan perikanan yang berkelanjutan, prinsip-prinsip gizi seimbang, serta strategi komunikasi dan pemberdayaan masyarakat. Selain itu, mereka juga dilatih untuk mengidentifikasi dan mengatasi berbagai permasalahan yang terkait dengan ketahanan pangan dan gizi di wilayah tugas mereka.

Rekrutmen bintara kompetensi khusus ini merupakan salah satu langkah strategis Polri dalam mendukung program-program prioritas pemerintah, termasuk program swasembada pangan dan program makan bergizi gratis. Polri menyadari bahwa ketahanan pangan dan gizi merupakan faktor penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia dan mewujudkan Indonesia Emas 2045. Oleh karena itu, Polri berkomitmen untuk terus mendukung program-program tersebut melalui berbagai upaya, termasuk rekrutmen dan pelatihan personel, serta peningkatan kerja sama dengan berbagai pihak terkait.

Persyaratan Pendaftar

Polri menetapkan persyaratan pendaftar Bakomsus Pertanian, Peternakan, dan Perikanan mulai lulusan SMK, D3, D4, hingga sarjana. Lalu untuk Bakomsus Ahli Gizi dan Kesehatan Masyarakat syarat pendidikan D4 dan sarjana.

Gugus Tugas Polri

Diketahui, rekrutmen bakomsus Ketahanan Pangan dan MBG dilakukan oleh Bagian Penyediaan Personel Staf Sumber Daya Manusia (Bagdiapers SSDM) Polri sejak November 2024. Proses rekrutmen berlangsung sepanjang Desember 2025.

Polri menyadari bahwa ketahanan pangan dan gizi merupakan faktor penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia dan mewujudkan Indonesia Emas 2045.