Stefano Cugurra Nakhodai Barito Putera: Ambisi Bangkit di Liga 2 Terpilih Usai Tolak Tawaran Menggiurkan dari Luar Negeri

Kepastian mengenai pelatih baru Barito Putera akhirnya terjawab. Stefano Cugurra, pelatih sarat pengalaman dengan rekam jejak gemilang di kancah sepak bola Indonesia, resmi didapuk sebagai juru taktik Laskar Antasari untuk mengarungi kerasnya Liga 2 musim 2025-2026.

Penunjukan Teco, sapaan akrab Stefano Cugurra, diumumkan secara resmi oleh manajemen klub pada awal Juni 2025. Keputusan ini sekaligus mengakhiri spekulasi mengenai masa depan pelatih asal Brasil tersebut, setelah ia memutuskan untuk mengakhiri kerjasamanya dengan Bali United.

Liga 2 menjadi tantangan baru bagi Teco. Barito Putera sendiri harus rela turun kasta setelah terdegradasi dari Liga 1 musim 2024-2025. Bersama PSS Sleman dan PSIS Semarang, Barito Putera akan memulai perjuangan dari awal untuk kembali merebut tempat di kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia.

Gabriel Budi, agen Stefano Cugurra, mengungkapkan alasan di balik keputusan kliennya untuk memilih Barito Putera. Menurutnya, Teco terpikat dengan visi dan proyek yang ditawarkan oleh manajemen klub. Proyek ini mengingatkannya pada kesuksesan saat melatih klub Thailand, Chiangrai United. Kala itu, Teco berhasil membawa Chiangrai promosi ke Thai League One dan menjadi kekuatan yang disegani di liga tersebut.

"Kami memilih Barito karena challenge dan project value yang bagus," ujar Gabriel Budi. "Coach Teco pernah melakukan proyek serupa di Chiangrai United, membawa mereka dari Liga 2 Thailand ke Liga 1 dan stabil di papan atas."

Nama Stefano Cugurra memang tidak asing lagi bagi pecinta sepak bola Tanah Air. Ia dikenal sebagai pelatih bertangan dingin yang mampu membawa tim asuhannya meraih prestasi gemilang. Teco mencatatkan tinta emas dengan meraih tiga gelar juara Liga Indonesia secara beruntun. Dimulai dengan membawa Persija Jakarta merengkuh gelar juara pada tahun 2018, kemudian dilanjutkan dengan mempersembahkan gelar juara pertama bagi Bali United pada tahun 2019. Bahkan, Teco berhasil mengantarkan Bali United meraih gelar juara secara back-to-back pada musim 2021-2022.

Setelah memutuskan untuk berpisah dengan Bali United, Teco langsung menjadi incaran banyak klub. Tawaran menggiurkan datang dari klub-klub Liga 1, Thai League, dan Malaysia Super League. Namun, pada akhirnya, Teco menjatuhkan pilihannya kepada Barito Putera.

"Ada tawaran dari klub-klub Liga 1, Thai League, dan Malaysia Super League. Tapi, Barito punya proyek yang membuat kami confident untuk mengambil tantangan ini," jelas Gabriel Budi.

Lebih lanjut, Gabriel Budi mengungkapkan bahwa kesamaan visi dan misi antara Teco, manajemen Barito Putera, menjadi faktor penting dalam pengambilan keputusan ini. Ia yakin bahwa dengan kerja keras dan dukungan dari semua pihak, Barito Putera akan mampu bangkit dan meraih kesuksesan di masa depan.

Tantangan di Liga 2 tentu tidak mudah. Persaingan ketat antar klub yang sama-sama berambisi untuk promosi ke Liga 1 akan menjadi ujian berat bagi Teco dan Barito Putera. Kompetisi yang panjang dan melelahkan membutuhkan persiapan matang dan mentalitas yang kuat.

"Tantangannya pasti berat, tapi kerja keras itu pasti. Semua elemen harus mendukung untuk mencapai tujuan terbaik bersama," pungkas Gabriel Budi.