Tonggeret: Sumber Protein Alami dari Pegunungan Papua yang Kaya Nutrisi

Di tengah keanekaragaman hayati Indonesia, terdapat serangga unik bernama tonggeret yang ternyata memiliki nilai gizi tinggi bagi masyarakat pegunungan Papua. Serangga ini, yang dikenal dengan suara nyaringnya di siang hari, seringkali menjadi penanda perubahan musim. Namun, lebih dari sekadar penanda alam, tonggeret menjadi sumber protein penting bagi masyarakat lokal.

Peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menjelaskan bahwa tonggeret mendapatkan nutrisinya dengan menghisap zat hara dari pohon. Proses ini membuat tonggeret kaya akan nutrisi dan aman untuk dikonsumsi. Bagi sebagian masyarakat pegunungan Papua, tonggeret bukan hanya sekadar serangga, melainkan "udang terbang" yang lezat dan bergizi.

Namun, tidak semua suku di Papua mengonsumsi tonggeret. Etnis Moni dan Dani kurang familiar dengan serangga ini sebagai makanan. Sebaliknya, etnis Ngalum sangat menggemarinya. Bagi etnis Mee, tonggeret memiliki berbagai jenis berdasarkan ukuran dan bunyinya, seperti waine, kegaitege, pepatege, uwaitege, dan ditege. Di antara semua jenis tersebut, waine dianggap yang paling lezat.

Tonggeret biasanya mudah ditemukan di hutan dan pekarangan rumah, terutama pada bulan September hingga Desember. Rasanya gurih dan cocok dijadikan lauk sederhana. Namun, bagi individu yang memiliki alergi terhadap serangga, konsumsi tonggeret tidak dianjurkan.

Menangkap tonggeret membutuhkan sedikit keterampilan. Pendengaran yang baik diperlukan untuk menentukan sumber suara tonggeret. Perekat dari getah pohon nangka atau sukun dapat digunakan untuk menangkapnya. Alternatifnya, pada malam hari, menggoyangkan pohon dapat membuat tonggeret jatuh dengan sendirinya.

Tonggeret dapat diolah dengan cara digoreng atau dipanggang hingga matang. Proses memasaknya pun relatif singkat karena bagian ekornya yang kosong membuat tonggeret cepat kering. Masyarakat pegunungan Papua biasanya membuang sayap dan kaki tonggeret sebelum dicuci dan dimasak.

Perburuan tonggeret idealnya dilakukan saat cuaca cerah, karena pada saat itulah tonggeret aktif mengeluarkan suara. Saat cuaca mendung atau hujan, tonggeret cenderung tidak bersuara dan sulit ditemukan.

Berikut adalah beberapa cara mengkonsumsi tonggeret:

  • Digoreng
  • Dipanggang
  • Dijadikan lauk sederhana

Perhatian:

  • Tidak dianjurkan bagi yang alergi serangga.
  • Perlu keahlian dalam menangkap tonggeret.