Aktor Senior Subarkah Hadisarjana Tutup Usia Setelah Perjuangan Panjang Melawan Kanker

Aktor Senior Subarkah Hadisarjana Tutup Usia Setelah Perjuangan Panjang Melawan Kanker

Industri perfilman Indonesia berduka. Aktor senior dan seniman serba bisa, Subarkah Hadisarjana, menghembuskan napas terakhirnya pada Selasa, 11 Maret 2025, di usia 67 tahun. Jenazah almarhum telah dimakamkan di TPU Tapos, Bogor, Jawa Barat, pada hari yang sama. Kepergiannya meninggalkan kesedihan mendalam bagi keluarga, rekan sesama aktor, komunitas teater, dan seluruh penggemarnya.

Perjuangan Subarkah melawan kanker selama tiga tahun terakhir menjadi sorotan. Menurut Danan, putra almarhum, penyakit kanker yang menyerang area THT (Telinga, Hidung, Tenggorokan) merupakan awal dari perjalanan panjang dan berat yang dilalui sang ayah. "Awalnya, sekitar tiga tahun lalu, Bapak didiagnosis mengidap kanker di area THT. Saya kurang ingat nama spesifik jenis kankernya, namun pengobatan kemoterapi dan radiasi telah dijalaninya selama kurang lebih dua tahun. Sayangnya, kondisi fisik beliau tidak mampu menahan kerasnya pengobatan, sehingga sempat terhenti," ungkap Danan saat ditemui di TPU Tapos.

Pada tahun ketiga, kondisi Subarkah semakin memburuk seiring penyebaran sel kanker. Kesehatan fisik aktor kelahiran Pare, 25 Juni 1958 ini terus melemah hingga akhirnya tak mampu menahan rasa sakit yang dideritanya. Sepanjang perawatan, Subarkah dirawat di beberapa rumah sakit ternama, termasuk RSCM (Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo) dan Sentra Medika Cisalak, dengan beberapa kali rawat inap selama beberapa minggu terakhir sebelum wafatnya.

Meskipun kondisi kesehatannya terus menurun, Subarkah tetap menunjukkan kesadaran dan mampu berkomunikasi, meskipun terbatas. "Komunikasi menjadi sulit, dialog dengan Bapak juga terbatas. Tapi kesadaran beliau tetap sangat baik. Beliau masih merespon, meskipun tidak lagi dengan ucapan," tambah Danan menjelaskan kondisi ayahnya menjelang akhir hayatnya.

Subarkah Hadisarjana, yang dikenal berkat perannya dalam film Get Married 3 dan sinetron Si Doel Anak Sekolahan, hingga akhir hayatnya tetap aktif berkarya. Ia masih aktif terlibat dalam dunia teater, bekerja sebagai makeup artist, dan bahkan berdedikasi sebagai dosen. Dedikasi dan kontribusinya yang besar terhadap dunia seni peran Indonesia akan selalu dikenang.

Kepergian Subarkah Hadisarjana merupakan kehilangan besar bagi dunia perfilman dan seni pertunjukan Indonesia. Kiprahnya yang panjang dan beragam, dari layar lebar hingga panggung teater, akan selalu menjadi inspirasi bagi generasi penerus. Semoga amal baik dan karya-karyanya dikenang selamanya.


Catatan: Informasi mengenai jenis kanker yang diderita Subarkah Hadisarjana tidak disebutkan secara spesifik dalam narasi asli. Narasi ini hanya menyebutkan area THT sebagai lokasi awal sel kanker tersebut.