Bandung - UOB Painting of the Year (POY), sebuah kompetisi seni lukis tahunan, kembali hadir di Indonesia untuk penyelenggaraan yang ke-15 kalinya. Kompetisi ini menjadi platform penting bagi para seniman, baik yang sudah mapan maupun pendatang baru, untuk memamerkan karya-karya terbaik mereka dan meraih pengakuan di kancah seni rupa Asia Tenggara.

Menurut Maya Rizano, Head of Strategic Communications and Brand UOB Indonesia, kompetisi ini diadakan untuk mendorong para pecinta seni agar terus berkarya. Inisiatif ini dianggap krusial dalam upaya regenerasi seniman dan menumbuhkan bibit-bibit seniman baru di Indonesia.

Kompetisi ini tidak hanya menawarkan hadiah utama yang menarik, tetapi juga kesempatan bagi pemenang terbaik dari Indonesia untuk mewakili negara di tingkat regional. Pemenang akan bersaing dengan seniman-seniman terbaik dari negara lain untuk memperebutkan gelar Southeast Asian Painting of the Year.

Agung Hujatnika, yang menjabat sebagai ketua dewan juri nasional tahun ini, menekankan bahwa kompetisi ini terbuka untuk semua kalangan, termasuk peserta neurodivergen dan anak-anak. Dia juga menyoroti bahwa setiap tahunnya selalu ada karya-karya tak terduga yang muncul dari peserta yang baru pertama kali berpartisipasi.

Selain fokus pada regenerasi seniman, UOB Indonesia juga aktif membangun jaringan alumni melalui UOB Artist Alumni Network. Inisiatif ini bertujuan untuk mendorong kolaborasi lintas negara dan memperkuat peran seni rupa sebagai bagian integral dari pertumbuhan ekonomi kreatif yang berkelanjutan di kawasan Asia Tenggara.

Kompetisi UOB POY ke-15 ini diharapkan dapat terus menjadi wadah bagi para seniman Indonesia untuk mengembangkan bakat mereka, memperluas jaringan, dan memberikan kontribusi positif bagi perkembangan seni rupa di Indonesia dan Asia Tenggara.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai pendaftaran dan persyaratan kompetisi, para seniman dapat mengunjungi situs web resmi UOB Indonesia atau menghubungi panitia penyelenggara.