Bupati Kaur Kecewa: Tiga Kepala Dinas Absen dalam Salat Idul Adha di Desa Terpencil
Kekesalan Bupati Kaur Terhadap Ketidakhadiran Pejabat Saat Idul Adha
Bupati Kaur, Gusril Pausi, menunjukkan kekecewaannya atas ketidakhadiran tiga Kepala Dinas (Kadis) saat pelaksanaan Salat Idul Adha di Desa Pasar Jumat, Kecamatan Nasal, Kabupaten Kaur. Desa Pasar Jumat, sebuah wilayah terpencil yang berbatasan langsung dengan Provinsi Lampung dan dikelilingi hutan lindung, menjadi lokasi pelaksanaan salat Idul Adha tersebut.
Perjalanan menuju Desa Pasar Jumat membutuhkan waktu sekitar tiga jam dengan kondisi jalan yang masih berupa tanah merah. Bupati Gusril Pausi mengungkapkan kekecewaannya melalui sambungan telepon. Ia menyatakan bahwa ketidakhadiran Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil), dan Kepala Dinas Sosial sangat disayangkan. Menurutnya, kehadiran para kepala dinas tersebut sangat penting untuk melihat langsung kondisi desa dan merencanakan program pembangunan yang sesuai.
"Seharusnya mereka hadir di sini, melihat langsung kondisi desa, dan memikirkan apa yang bisa dikerjakan. Saya sangat kecewa mereka tidak ikut," ujar Gusril Pausi dengan nada kecewa. Ia menambahkan akan memberikan catatan khusus kepada ketiga kepala dinas tersebut atas ketidakhadiran mereka.
Bupati Gusril Pausi menyoroti kondisi Desa Pasar Jumat yang memprihatinkan, terutama infrastruktur jalan yang buruk dan pelayanan publik yang belum optimal. Ia berharap dengan kunjungan langsung, para kepala dinas dapat memahami permasalahan yang dihadapi masyarakat desa dan segera mengambil tindakan untuk memperbaikinya.
Dalam kunjungan tersebut, Bupati Gusril Pausi bersama Wakil Bupati, Abdul Hamid, dan istri melaksanakan Salat Idul Adha di Masjid Al Mutakin. Selain itu, Bupati juga menyerahkan dua ekor sapi sebagai hewan kurban untuk masyarakat Desa Pasar Jumat.
Ketidakhadiran tiga kepala dinas ini menjadi sorotan utama, menimbulkan pertanyaan tentang komitmen pejabat daerah terhadap pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat di wilayah terpencil.
Berikut daftar yang dikeluhkan oleh bupati
- Infrastruktur jalan yang buruk
- Pelayanan publik yang belum optimal
- Pembangunan desa yang terhambat