Petronas Umumkan Restrukturisasi, Ribuan Pekerja Terancam PHK
Kuala Lumpur, Malaysia - Petroliam Nasional Berhad (Petronas), perusahaan energi nasional Malaysia, mengumumkan langkah restrukturisasi signifikan yang diperkirakan akan berdampak pada sekitar 10% dari total tenaga kerjanya. Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap gejolak pasar energi global dan penurunan harga minyak mentah yang berkelanjutan.
Dalam pengarahan yang disampaikan di Kuala Lumpur, CEO Petronas, Tengku Muhammad Taufik, mengungkapkan bahwa perusahaan akan mengurangi jumlah karyawan hingga 5.000 orang. Langkah ini merupakan bagian dari upaya yang lebih luas untuk merasionalisasi operasional dan mengoptimalkan biaya di tengah kondisi ekonomi yang menantang.
Selain pengurangan tenaga kerja, Petronas juga memberlakukan penundaan promosi dan perekrutan karyawan baru hingga Desember 2026. Kebijakan ini mencerminkan kehati-hatian perusahaan dalam mengelola sumber daya manusia dan beradaptasi dengan proyeksi pasar yang tidak pasti.
Penurunan kinerja keuangan Petronas menjadi pendorong utama restrukturisasi ini. Laba perusahaan tercatat menurun sebesar 32% pada tahun 2024, melanjutkan tren penurunan sebesar 21% pada tahun sebelumnya. Kondisi ini sebagian besar disebabkan oleh penurunan harga minyak mentah Brent, yang merupakan patokan global untuk harga minyak.
Perdana Menteri Malaysia, Datuk Seri Anwar Ibrahim, memberikan klarifikasi bahwa dampak PHK akan lebih terasa pada pekerja kontrak. Hal ini menunjukkan bahwa Petronas berupaya untuk meminimalkan dampak pada karyawan tetap.
Tengku Muhammad Taufik juga membantah spekulasi bahwa Petronas akan menarik diri dari bisnisnya di Kanada. Penegasan ini bertujuan untuk meyakinkan para pemangku kepentingan tentang komitmen Petronas terhadap investasi internasionalnya.
Sebelumnya, Petronas telah menyatakan perlunya perampingan organisasi untuk memastikan keberlanjutan perusahaan dalam jangka panjang. Dengan jumlah karyawan hampir 50.000 orang, restrukturisasi ini menandai perubahan signifikan dalam strategi perusahaan.
Berikut adalah beberapa poin penting terkait restrukturisasi Petronas:
- Pengurangan tenaga kerja hingga 10% atau sekitar 5.000 karyawan.
- Penundaan promosi dan perekrutan karyawan hingga Desember 2026.
- Penurunan laba sebesar 32% pada tahun 2024 dan 21% pada tahun 2023.
- Fokus PHK pada pekerja kontrak.
- Penegasan komitmen terhadap investasi di Kanada.
Restrukturisasi ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi operasional dan memastikan keberlanjutan Petronas di tengah tantangan pasar energi global yang terus berkembang.